Massa memulai aksinya di depan Mapolres Blitar di Talun pukul 10.05 WIB. Dengan mengangkat beberapa kertas karton bertuliskan tuntutan, massa tampak tertib mendengarkan koordinator aksi meneriakkan orasinya. Di antara kertas karton itu bertuliskan: 'Usut Tuntas Kasus Korupsi Tanpa Kompromi' dan 'Berkas Kok Jadi Beras'.
Memang tak hanya membawa spanduk dan karton bertuliskan tuntutan. Namun massa juga membawa dua ember berisi beras. Menurut koordinator aksi, Moh Trijanto, beras ini sebagai simbol ATM berjalan.
"Masih banyak kasus dugaan korupsi yang belum tuntas. Mengendap. Jangan sampai berkas kasus dugaan korupsi hanya ditumpuk lalu berubah jadi beras. Jadi ATM berjalan," teriaknya dalam orasi di depan Mapolres Blitar, Rabu (18/12/2019).
Makna ATM berjalan ini, menurut Trijanto, jadi ajang penegak hukum mencari keuntungan pribadi dengan berkompromi pada terduga pelaku tindak korupsi. Menurut Trijanto, penanganan masalah korupsi butuh nyali.
"Momentum Hari Anti Korupsi sedunia, 9 Desember 2019 harusnya menjadi tamparan keras bagi aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus-kasus dugaan korupsi di Kabupaten Blitar. Sampai detik ini, penanganan kasus-kasus itu jalan di tempat, seolah aparat penegak hukum disini tidak punya taji dan nyali," tambah Trijanto.
Sementara Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) sebagai lembaga swadaya masyarakat anti korupsi di Blitar mencatat, ada lima kasus dugaan korupsi yang mandeg penangananya hingga kini.
Terdiri kasus hibah dana KONI tahun 2015 yang diduga melibatkan sebanyak 12 anggota komisi IV DPRD Kabupaten Blitar periode 2014-2019. Lalu kasus dugaan korupsi workshop honorer K2 Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar tahun 2012. Kasus dugaan korupsi SMKN 1 Blitar serta dugaab korupsi dana Pilkada Kabupaten Blitar pada tahun 2015 lalu.
Kapolres Blitar, AKBP Budi Hermanto menyambut baik massa yang beraksi. "Kami menyambut baik aspirasi rekan-rekan KRPK dalam hari anti korupsi ini. Beri kami waktu, karena masih banyak yang harus dikerjakan terhadap berkas dan laporan tersebut. Penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan akan kami junjung tinggi. Penyidik juga akan selalu membuka tangan jika ada informasi dari teman-teman KRPK," kata kapolres di depan massa.
Usai menggelar aksinya di Mapolres Blitar, massa bergeser menuju gedung Kejari Blitar di Jalan Sudanco Supriyadi. Massa dikawal ketat polisi, agar rombongan yang diangkut truk ini tidak mengganggu kelancaran lalu lintas dari wilayah kabupaten memasuki wilayah kota. (fat/fat)











































