Aksi tersebut digelar terkait peringatan Hari HAM Internasional. Asfinawati awalnya berbicara tentang HAM yang pada 1990 bukan cuma dituntut oleh buruh dan petani, namun juga oleh polisi.
"Tahun 1990-an siapa yang membutuhkan HAM? Bukan hanya buruh, bukan hanya petani. Tetapi mereka yang berseragam cokelat di sana (tunjuk polisi) berteriak tentang HAM. Kenapa? Aparat keamanan dalam negeri, aparat keamanan dalam negeri yang seharusnya menjadi sipil berada di dalam TNI. Kemudian muncul reformasi, reformasi yang menumpahkan darah rakyat, darah mahasiswa dan darah mereka itulah, mereka yang berseragam cokelat bapak polisi yang terhormat sekarang bisa menjadi warga sipil dan menjalankan organisasinya sendiri," kata Asfinawati di atas mobil komando, depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia menyebut reformasi telah dikhianati. Menurutnya, reformasi telah dikorupsi.
"Sayangnya, reformasi itu dikhianati, reformasi itu dikorupsi dan ketika reformasi dikorupsi, demokrasi dikorupsi, mahasiswa yang membebaskan polisi dikriminalkan oleh polisi," tuturnya.
Simak Video "Bamsoet Bicara Usulan Pemberantasan Korupsi Jadi Konstitusi"
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini