Seperti dilakukan kelompok pemuda di Lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo. Mereka yang tergabung dalam pembudidaya ikan 'Patemon Santri' Situbondo memanfaatkan aliran sungai menjadi Kampung Keramba.
Hingga kini, sudah ada 25 keramba yang terpasang di aliran sungai setempat. Melalui keramba-keramba itu, kelompok pemuda ini membudidayakan ikan air tawar, seperti lele dan nila.
Tak hanya bisa menambah penghasilan, pemasangan keramba di sungai juga diharapkan dapat menggugah kesadaran warga untuk ikut menjaga kebersihan sungai.
"Sementara baru 25 unit keramba. Pemasangan keramba sengaja kita atur. Sehingga tidak sampai mengganggu saluran irigasi yang ada. Kita sudah koordinasi dengan petugas pengairan," kata Kadari, Ketua Patemon Santri kepada detikcom, Minggu (15/12/2019).
Tonton juga Kereta Pengangkut Semen Terguling di Blora, Picu Suara Dentuman :
Pantauan detikcom, puluhan keramba ikan itu terpasang rapi. Masing-masing keramba berukuran 1 x 4 meter. Keramba berbahan bambu itu sengaja ditata memanjang di aliran sungai, di Lingkungan Parse Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo.
Untuk memudahkan petugasnya, antarkeramba dihubungkan dengan jembatan mini berbahan bambu. Sehingga, petugas yang merawat ikan tidak perlu berbasah-basah dan turun ke sungai. Mereka cukup melewati jembatan untuk bisa menjangkau seluruh keramba. Baik saat memberi pakan ikan, melakukan pemilahan ukuran ikan, dan sebagainya.
"Tiap keramba itu isinya tidak sama, ada yang berisi ikan lele, ada juga ikan nila. Dalam satu keramba, kalau ikan lele banyaknya 600 ekor. Sedangkan ikan nila tiap berisi 200 ekor," timpal Suharjono dan Salam, anggota Patemon Santri.
Sejak disulap menjadi Kampung Keramba, kebersihan sungai di kawasan setempat menjadi lebih terjaga. Setiap saat, anggota kelompok pembudidaya ikan ini berada di tepian sungai. Tak hanya untuk merawat ikan saja, mereka juga terus menjaga dan mengampanyekan kebersihan sungai kepada warga.
Kadari menjelaskan, barisan keramba itu dikelola oleh beberapa unit kelompok kecil warga sekitar. Tiap unit kelompok itu bertugas merawat ikan dalam keramba kelompoknya. Dengan begitu, tanggung jawab menjaga kebersihan sungai, sekaligus pemberdayaan ekonomi warga melalui keramba itu lebih merata.
"Maklum, di sini banyak juga pemuda yang masih belum memiliki pekerjaan tetap. Dengan keramba ini, diharap dapat membantu ekonomi mereka. Untuk panennya sekitar 3 hingga 4 bulan sekali. Ini baru awal, semoga berhasil," pungkas Kadari.
Halaman 2 dari 2