"Ada lima yang kita serahkan ke BKSDA Jember. Tiga ekor mati dan yang hidup dua ekor," kata Komandan Mako Damkar B, Suharto, Jumat (13/12/2019).
Ular itu diamankan dari dua perumahan. Yakni perumahan Tegal Besar Permai I dan Perumahan Jayanegara, Kecamatan Kaliwates.
"Di Perumahan Tegal Besar Permai kita amankan empat ekor. Di Perumahan Jayanegara satu ekor. Yang mati yang dari perumahan Tegal Besar Permai, tiga ekor," imbuh Suharto.
Ular yang masih hidup panjangnya sekitar satu meter sampai dua meter. Sedangkan yang mati ukurannya lebih kecil, tidak sampai satu meter.
"Yang masih hidup sudah dikembalikan ke habitatnya, di kawasan Pulau Nusa Barong," sambungnya.
Menurut Suharto, teror ular kobra banyak terjadi di kawasan perumahan. Selain itu ular kobra juga sempat diketahui masuk ke gudang tembakau dan masjid.
"Pertama itu di perumahan Tegal Besar Permai 1, kemudian Perumahan Jubung, Perumahan Jayanegara. Kemudian di salah satu gudang tembakau di Jember, juga terakhir di Masjid Jami Al Baitul Amin Jember," paparnya.
"Sehingga total yang ditangkap dan akhirnya dibunuh warga sekitar 40an ekor. Rata-rata ukurannya kecil-kecil," sambungnya.
Selain ular kobra, kata Suharto, pernah terjadi laporan warga adanya ular piton di sekitar Fakultas Kedokteran Unej. "Hanya satu ekor, dan juga pernah ada seekor monyet juga yang kita amankan," lanjutnya.
Lebih jauh Suharto menjelaskan, munculnya ular kobra yang terjadi di Kabupaten Jember ini diduga karena adanya perubahan cuaca. Dari Musim kemarau ke musim hujan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini