.webp)
"Pelaksanaan siskamling yang dilakukan bapak-bapak itu saat malam hari, mulai bakda Magrib," ujar salah seorang warga Sri saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (29/11/2019).
Kegiatan siskamling warga sempat membuahkan hasil. Warga menangkap seekor ular yang muncul pada Kamis (28/11) malam.
"Seperti yang terjadi tadi malam, saat kapan hari damkar menangkap satu ular kobra sepanjang 1,2 meter, muncul lagi ular kobra berwarna hitam gitu. Lebih panjang dua kali lipat dari sebelumnya," kata warga lainnya, Windi Asri.
Kemunculan ular kobra yang lebih besar sempat membuat warga panik. Ular kobra itu dibunuh karena dikhawatirkan mengancam keselamatan warga.
"Ada dua ekor kata suami saya, yang satu tapi kabur ke area persawahan, ke arah timur. Satunya bisa dibunuh," katanya.
Selain melakukan siskamling, warga menyebarkan garam kasar di sekitar rumah, yang dipercaya bisa mengusir ular kobra.
"Katanya sih kalau pakai garam kasar, ularnya bisa pergi. Karena, jika garam kasar itu kena kulit ularnya, bisa membuat luka dan ularnya menjauh," sambungnya.
Perumahan tersebut berdekatan dengan area persawahan. Kemudian dua blok yang diteror puluhan ular kobra, AP dan AQ, merupakan lingkungan yang lembap dan terdapat tempat air pembuangan yang tertutup.
"Hal itulah yang membuat ular banyak bersembunyi di sana. Karena gorong-gorong atau tempat pembuangan air tertutup, jadi lembap dan dingin, cocok untuk tempat berkembang biak ular," kata Komandan Regu Damkar Mako B Jember Dwi Atmoko saat dimintai konfirmasi terpisah.
Warga akan menggelar kerja bakti pada Minggu (1/12). Mereka khawatir, ada sarang ular kobra di perumahan tersebut.
"Nantinya kami bersama warga akan melakukan kegiatan kerja bakti, dibantu relawan dan warga. Juga akan memanggil pawang ular untuk mengamankan kobra itu. Karena berbahaya jika dibiarkan," pungkasnya.
Simak Video "Komunitas Pecinta Ular Padang"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
