Direktur Utama RSU dr Soetomo, dr Joni Wahyuadi mengatakan, perawatan bayi Pandhu sesuai dengan instruksi disposisi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Untuk itu pihaknya akan berusaha maksimal membantu bayi berusia 6 bulan itu.
"Kami dari RSU dr Soetomo akan berupaya maksimal untuk membantu bayi Pandhu sesuai dengan yang dikehendaki Ibu Gubernur pada kita," kata dr Joni kepada wartawan di ruang instalasi PKRS RSU dr Soetomo Surabaya, Senin (9/12/2018).
Terkait pembiayaan, terang Joni, seluruhnya akan menggunakan BPJS Penerima Bebas Iuran (PBI). Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga akan membantu penuh. Sebab dalam perawatannya tersebut akan memakan waktu lama dan berseri.
"Pembiayaan dari BPJS PBI dan apabila tidak cukup nanti karena ini nanti berseri-seri akan dibantu oleh Pemerintah Jawa Timur," imbuh Joni.
Kisah Pilu Mama Muda Ditinggal Suami Karena Anaknya Lahir Cacat:
Menurut Joni, untuk saat ini tindakan yang telah diambil yakni memasang slang di sekitar bagian kepala. Hal itu dilakukan agar cairan yang ada di dalam kepala bisa mengalir. Sebab, jika cairan itu menumpuk, maka akan berbahaya terhadap kesehatan bayi yang cacat.
"Tindakan pertama yang sudah kita lakukan yaitu pemasangan selang untuk hydrocephalus-nya. Tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan di dalam otaknya dan cairan yang ada di dalamnya," jelas Joni.
"Yang terpenting saat ini asupan gizi bayi Pandhu ini baik dan kesehatannya stabil. Kami juga sudah memberikan kontak kami kepada ibu Dina selaku ibu kandung Pandhu agar nantinya jika ada apa-apa bisa menghubungi kami," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Jatim menyiapkan rusun dan tim dokter spesialis untuk menangani Pandhu. Pandhu menderita cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele atau kerusakan pada bagian wajah sejak lahir.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini