Dinas Peternakan Jatim Cari Penyebab Kematian 9 Sapi di Tulungagung

Dinas Peternakan Jatim Cari Penyebab Kematian 9 Sapi di Tulungagung

Adhar Muttaqin - detikNews
Kamis, 05 Des 2019 20:45 WIB
Saat petugas mengambil sampel/Foto: Adhar Muttaqin
Tulungagung - Dinas Peternakan Jatim mengambil sampel di kawasan peternakan dua desa di Kecamatan Sendang. Sampel itu guna menyelidiki kematian sembilan sapi yang dinilai mendadak dalam sebulan terakhir.

Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Malang, Novia parasuti Manopo mengatakan, hari ini pihaknya mengambil sejumlah sampel makanan, darah, kotoran sapi hingga tanah di lokasi matinya sembilan sapi di Desa Nyawangan dan Picisan.

Pengambilan sampel dilakukan guna memastikan penyebab kematian sapi-sapi tersebut. Sekaligus untuk mengantisipasi jika ada ancaman penyakit hewan menular. Termasuk antrak.

"Kami antisipasi jika itu hewan menular termasuk yang menular ke manusia. Tidak menutup kemungkinan juga adanya keracunan," kata Novia, Kamis (5/12/2019).


Menurutnya, sampel pakan diambil untuk melihat ada tidaknya kandungan racun yang mengancam kesehatan para sapi. Sedangkan sampel tanah dan kotoran digunakan untuk meneliti ada tidaknya penyakit hewan menular.

"Sampel ini akan kami uji dulu di laboratorium, baru bisa memastikan hasilnya. Untuk penyakit hewan menular strategis butuh waktu tiga hari. Kalau keracunan sekitar dua hari," imbuhnya.

Ia melanjutkan, dengan serangkaian penyelidikan ini, pihaknya bisa mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang. Pihaknya meminta para peternak sapi segera melaporkan ke Dinas Peternakan setempat apabila mengalami hal serupa.

"Sebetulnya kalau putas itu empat sudah menguap, hanya saja kami tetap ambil sampel pakan agar kalau ada pengulangan bisa ketahuan," terangnya.

Sementara Kapolsek Sendang AKP Sugiharjo mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan dan bukti guna menyelidiki kasus kematian sapi tersebut.

"Kami masih sebatas mengumpulkan data dari lapangan, kalau sapinya sudah dikubur dan sebagian ada yang dijual ke masyarakat," kata Sugiharjo.


Disinggung kekhawatiran peternak soal adanya oknum atau pihak yang sengaja meracun sapi, polisi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada namun tidak main hakim sendiri.

"Kalau memang tertangkap tangan dan yang dicurigai silakan untuk diamankan. Tapi jangan main hakim sendiri," lanjutnya.

Dari pendataan yang dilakukan Polsek Sedang, sampai saat ini tercatat sembilan sapi yang mati mendadak. Delapan ekor di Desa Nyawangan dan satu ekor di Desa Picisan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.