Pernyataan itu disampaikan dalam upacara peringatan Hari Korpri dan Hari Guru di Pendapa Manggala Nugraha Trenggalek pada Jumat (29/11/2019). Dalam sambutannya, Bupati Arifin justru lebih banyak menanggapi isi teks pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Arifin menyampaikan permintaan maaf kepada Mendikbud sebab belum bisa mewujudkan harapan seperti yang tertuang dalam pidato, terutama terkait pemberian pertolongan kepada para guru. Sebab selama ini sejumlah pejabatnya dinilai masih terlalu sibuk untuk melakukan pekerjaan lain hingga termasuk menjadi pedagang buku hingga makelar mutasi.
"Kami mohon maaf kepada Pak Menteri karena kan belum mampu memberikan dukungan, kami yang berada di struktural lebih sering, lebih sibuk menjadi mandor bangunan, lebih sibuk menjadi sales buku, lebih sibuk menjadi perantara mutasi kredit akreditasi dibandingkan memberikan dukungan kepada guru kami terlebih pada para siswa," kata Bupati Mochammad Nur Arifin.
Selain itu, bupati juga meminta maaf kepada para guru, karena masih belum mampu memberikan tambahan penghasilan yang layak bagi tenaga pendidik. Bahkan kata dia jajarannya belum mampu memberikan teladan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih melayani.
"Pak Menteri juga ingin memberikan guru kepercayaan untuk berkolaborasi sehingga maafkan kami yang belum bisa memberikan tambahan penghasilan yang layak," imbuhnya.
Sebelum melontarkan kritik pedas itu Arifin sempat menyampaikan jika pernyataan tersebut disampaikan sederhana dan apa adanya.
Dikonfirmasi terkait pidato hari guru itu Arifin membenarkannya. Pihaknya merasa perlu melakukan perombakan secara besar-besaran di lingkungan Dinas Pendidikan Trenggalek, karena masih banyak persoalan yang harus dilakukan pembenahan.
"Kita bersih-bersih besaran termasuk di lelang jabatan yang baru, kalau dirasa belum sesuai dengan visi misi masa depan Pak Presiden, menteri serta kabupaten yang bersih melayani ya siap-siap mundur diperpanjang aja sampai ketemu sosok yang tepat," kata Bupati Arifin.
Pihaknya meminta dukungan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi lingkungan dinas pendidikan yang lebih kredibel, sehingga mampu mengemban amanah dengan baik dan memajukan pendidikan di Trenggalek. (iwd/iwd)