Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, pada 2018 ada 9.784 orang sudah melakukan tes. Meningkat pada 2019 dari Januari hingga Oktober menjadi 10.771 orang.
"Kalau PNS sudah ada 1.107 orang yang melakukan tes HIV/AIDS," tutur Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini saat ditemui di kantornya, Jalan Basuki Rahmat, Selasa (26/11/2019).
Perempuan yang akrab disapa Irin ini mengatakan para PNS diimbau melakukan tes HIV/AIDS sebagai contoh kepada masyarakat. Tes ini dilakukan pada 14-25 November 2019. Antusiasme para PNS pun bagus. Mereka menyadari pentingnya kesehatan, terutama bagi pasangan suami-istri.
"Sampai saat ini tidak ada yang positif, semua PNS yang kami tes hasilnya negatif HIV/AIDS," terang Irin.
Data dari Dinkes, penderita HIV/AIDS di Ponorogo pada 2018 sebanyak 103 orang. Sedangkan pada 2019 sebanyak 80 orang.
"Setiap tahun ada temuan baru, tapi jumlahnya berkurang. Artinya ya semakin berkurang," kata Irin.
Dari temuan tersebut, lanjut Irin, pihaknya memberikan konseling terlebih dahulu sebelum masyarakat melakukan tes HIV/AIDS. Tujuannya, agar mereka tidak syok jika memang positif terjangkit penyakit mematikan tersebut.
Baca juga: Peraturan 'Diam-diam' Hambat ODHA Jadi PNS |
"Supaya mereka tahu langkah apa saja yang dilakukan, seperti pengobatannya," imbuh dia.
Irin menambahkan pengobatan para penderita HIV/AIDS bisa dilakukan di empat tempat, yakni RSUD dr Harjono, Puskesmas Ngrayun, Kauman, dan Jetis.
Hingga saat ini, Dinkes terus memantau sebaran penderita HIV/AIDS. Sebab, temuan penderita menyebar tidak spesifik di satu lokasi, terutama pengawasan terhadap populasi kunci.
"Ini PR kita untuk terus mengedukasi masyarakat tentang AIDS ini," pungkas Irin. (fat/iwd)