Ironi GTT di Hari Guru yang Tak Kunjung Diangkat Jadi PNS

Ironi GTT di Hari Guru yang Tak Kunjung Diangkat Jadi PNS

Charolin Pebrianti - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 11:40 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Peringatan Hari Guru di Ponorogo menyisakan kepedihan. Sebab, tahun 2019 pemerintah hanya mengadakan rekrutmen CPNS. Padahal para Guru Tidak Tetap (GTT) atau honorer berharap tahun ini ada rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Harapan mereka untuk segera menjadi PNS pun semakin menipis. Padahal mereka sudah mengabdi belasan hingga puluhan tahun di tempat pengabdian. Seperti yang diungkapkan Wakil Ketua Forum GTT Ponorogo Aris Andrianto.

"Pasti banyak teman GTT yang tergeser posisinya akibat CPNS ini, karena formasi yang paling banyak guru SD," tutur Aris yang bekerja sebagai GTT di SDN Mangkujayan 1, Senin (25/11/2019).

Aris menjelaskan dipastikan ada 286 posisi GTT yang tergeser digantikan dengan rekrutan dari CPNS 2019. Ditambah pihak sekolah enggan mempertahankan posisi para GTT.

"Kalau usianya di bawah 35 tahun bisa ikut rekrutmen CPNS kalau lolos aman, kalau di atas 35 tahun pasti tergeser," paparnya.

Data di Forum GTT Ponorogo, ada sebanyak 2.073 GTT di Bumi Reog. Dipastikan 10 persen atau sekitar 200 orang bakal tergeser tahun ini.


Aris menuding kondisi ini terjadi akibat tidak kunjung direvisinya Peraturan Pemerintah 48 Tahun 2005 serta UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN oleh Pemerintah Pusat.

"Kami sudah mengabdi bertahun-tahun, tapi tidak ada perhatian dari pusat," imbuhnya.

Pihaknya, lanjut Aris, masih berharap tahun 2020 bakal ada perekrutan PPPK agar para GTT bisa menjadi ASN. Namun jika hal itu tidak kunjung terjadi, pihaknya bakal meninggalkan ruang kelas guru honorer seperti imbauan dari Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim.

"Tapi saat ini kami masih bertahan, menunggu perkembangan di Komisi II DPR RI," tukasnya.

Nasib GTT sedikit beruntung, sebab Pemkab Ponorogo mengalokasikan dana Rp 250 ribu per bulan. "Harapan kami, Pemkab juga memperjuangkan nasib kami ke pusat, kami berterimakasih sudah ada honor daerah oleh Pemkab," pungkasnya.



Tonton juga video Di Hari Guru Pelajar Parepare Cuci Motor dan Suapi Gurunya:

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.