Sebelumnya DM turut diamankan usai Tim Densus 88 Antiteror menangkap suaminya di sebuah toko di Perumahan Taman Permata Indah, Kecamatan Beji, Senin (18/11). Setelah menjalani pemeriksaan di Polres Pasuruan, DM dan anaknya dipulangkan.
Bersama Ketua RW 06, Kelurahan Kersikan, Kecamatan Bangil, Sukri, sejumlah wartawan mendatangi rumah DM. Atas bantuan Ketua RT, DM bersedia memberikan keterangan pada awak media.
"Nggak kenal sama sekali. Kan katanya di media kan terkait Bom Medan katanya kan. Nggak pernah. Suami saya nggak pernah kayak gitu. Dia sering di rumah," kata DM, Selasa (19/11/2019).
Perempuan bercadar tersebut yakin suaminya tak bersalah. Selama ini, sang suami selalu bekerja sebagai sales sparepart motor.
"Dia sering di rumah. Jadi nggak mungkin terlibat. Saya yakin nggak terlihat. Suami saya kerja. Kalau nggak ada kegiatannya ya sering di rumah. Suami saya juga nggak pernah ngajak macam-macam. Saya sering di rumah," terang DM.
DM mengaku baru sekitar dua bulan menempati rumah berwarna oranye tersebut. Sebelumnya, ia dan suaminya tinggal di rumah orang tuanya di Lingkungan Pesanggrahan RT 04 RW 02 Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil.
"Saya nikah tahun 2007. Pindah dari Gempeng 2011," imbuhnya.
DM yang tengah menunggu kelahiran anak kesembilan berharap suaminya segera dipulangkan. Ia berharap masalah suaminya segera tuntas.
"Harapannya cepat selesai, cepat keluar. Cepat pulang yang diharapkan saya dan anak-anak. Kondisi anak sakit, saya juga nggak enak badan sedang hamil. Sudah ya minta maaf," kata DM menyudahi keterangannya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini