.webp)
Seperti yang disampaikan kerabat korban, Jazuli. Bahkan sebagian warga memanggilnya kiai. Setiap hari Zaini menghabiskan waktunya untuk mengajar mengaji Alquran.
"Setiap hari beliau waktunya dihabiskan mengajar ngaji. Selain di TPQ sini, juga mengajar di pondok pesantren," kata Jazuli, di rumah duka di Desa Kalipang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (15/11/2019).
Menurut Jazuli, Sultonia juga dikenal sebagai Ustaza. Sultonia juga mengajar di TPQ. "Beliau berdua sudah selesai dengan diri mereka. Hidupnya dibaktikan pada pendidikan agama," terangnya.
Selain mengajar mengaji, dalam kehidupan sehari-hari mereka juga dikenal baik hati. Tak ada warga yang tak kehilangan sosok korban.
"Warga sangat kehilangan orang-orang baik," lanjut Jazuli.
Zaini dan Sultonia memiliki 3 anak. Riska Falaha yang juga meninggal dalam kecelakaan tersebut merupakan anak terakhir. Ketiga jenazah dimakamkan berdampingan di tempat pemakaman umum setempat. Ratusan warga mengantar korban ke peristirahatan terakhir.
Sebelumnya diberitakan, Bus Ladju nopol N 7864 UW pembawa rombongan ziarah wali lima menabrak bagian belakang truk tronton nopol L 9422 US bermuatan semen di Tol Gempol-Pasuruan. Kecelakaan itu tepatnya terjadi di KM 805 A, pukul 04.30 WIB.
Akibatnya, truk yang dikemudikan Gunadi (45) warga Kabupaten Tuban itu terlempar keluar jalur hingga terguling. Sementara kondisi bus yang dikemudikan M Syafii hancur di bagian depan.
Kecelakaan ini menyebabkan sopir bus dan 3 penumpang tewas di lokasi. Sementara 11 penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Halaman 2 dari 2
