Dua Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam Berpelukan di Blumbang Sawah

Dua Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam Berpelukan di Blumbang Sawah

Yakub Mulyono - detikNews
Jumat, 15 Nov 2019 12:12 WIB
Lokasi Blumbang Tengah Sawah korban tenggelam (Foto: Yakub Mulyono-detikcom)
Jember - Dua bocah warga Jember ditemukan tewas tenggelam di blumbang (tempat penampungan air untuk irigasi) tengah sawah. Dua jasad bocah warga Dusun Lamparan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, itu bernama Firjon Jonatan (5) dan Yogi Guisa (3,5).

Diduga bocah itu tenggelam karena kurang berhati-hati saat bermain dan tercebur ditempat penampungan air itu. Dugaan sementara menurut keterangan warga, kedua bocah itu tenggelam saat sedang bermain bersama sekitar pukul 3 sore, Kamis (14/11/2019).

"Sebelum kejadian, sekitar pukul 1 siang anak saya Firjon masih makan bersama dengan ayahnya dan disuapi," kata Rika, ibu Firjon saat dikonfirmasi wartawan, Jumat(15/11/2019).


Dengan kondisi menangis sesenggukan didampingi suaminya, Rika menceritakan, saat kejadian anaknya Firjon bersama temannya Yogi bermain seperti biasanya di sekitaran rumah. Karena dianggap sudah biasa bermain bersama di sekitar rumah, orang tua masing-masing bocah itu sedang mempersiapkan tasyakuran Maulid Nabi yang akan dilaksanakan malam harinya.

"Sekitar pukul 4 sore, saya mencari dua anak saya itu. Bertanya kesana kemari, dan mutar-mutar cari, tidak ketemu," ujarnya.

Sesampainya di blumbang ditemukan sepasang sandal milik anaknya dan baju. "Saya selanjutnya minta tolong Pak Jali (Dude) teman kerja suami saya untuk menyelam dan memastikan apa benar ada Firjon dalam kolam itu," katanya.

Saat ditemukan, dua bocah itu tenggelam itu segera diangkat ke permukaan kolam penampungan. "Saat ditemukan keduanya sedang berpegangan tangan dan berpelukan, setelah itu saya tidak tahu sudah karena pingsan," kata Rika dengan menangis sesunggukan.

Saat ditanya apakah ada firasat sebelum kematian anaknya? "Beberapa waktu lalu suami saya bermimpi ditemui bapaknya yang sudah lama meninggal karena (penyakit) jantung. Dengan memakai pakaian putih dan celana pendek, hanya bilang hati-hati. Ya mungkin ini pertandanya," ucapnya semakin menangis sesenggukan.

Sementara Kapolsek Pakusari AKP Yuliati membenarkan perihal kejadian tenggelam dua bocah tersebut. Diketahui blumbang tersebut milik Pak Wahid warga setempat. "Tempat penampungan air itu digunakan warga untuk irigasi mengairi sawah, dan memang diisi air untuk antisipasi kekeringan. Kedalaman penampungan air kurang lebih 1,5 meter, dengan dasarnya berlumpur," kata Yuliati saat dikonfirmasi terpisah.


Dibantu warga, dilakukan proses evakuasi terhadap kedua korban, yang selanjutnya dibawa ke puskesmas setempat. "Tapi saat dibawa kondisinya sudah meninggal, saat di puskesmas hanya cek visum luar, selanjutnya dipulangkan dan dilanjutkan proses pemakaman," pungkasnya.

Sedangkan saat wartawan berkunjung ke rumah Yogi Guisa (3,5), hanya ditemui ayahnya Fian. Sementara istrinya hingga saat ini belum sadarkan diri, karena pingsan terpukul atas kematian anaknya.

"Saat kejadian saya tidak tahu, pulang kerja tahu-tahu sudah banyak orang dan anak saya sudah meninggal," ucapnya lirih karena sedih.

"Saat kejadian saya sedang kerja, dan istri saya sedang siap-siap untuk pengajian maulud di masjid," sambung pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebun ini. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.