Rekonstruksi Balita Dibunuh Ayah Tiri Digelar, Ibu Kandung Korban Tak Hadir

Rekonstruksi Balita Dibunuh Ayah Tiri Digelar, Ibu Kandung Korban Tak Hadir

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 07 Nov 2019 21:19 WIB
Salah satu adegan rekonstruksi yang diperagakan (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang - Reka ulang digelar Polres Malang Kota untuk kasus pembunuhan Agnes Arnelita (3), oleh ayah tirinya Ery Age Anwar (36). Setidaknya, ada 20 adegan diperankan oleh tersangka. Selama proses rekontruksi mengundang perhatian warga.

Warga sudah berjubel sejak belum dimulainya proses reka ulang, Kamis (7/11/2019). Personel berseragam diterjunkan untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), yakni rumah kontrakan tersangka di Perum Tlogowaru Indah D-14, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Rekonstruksi jadi tontonan warga, yang banyak penasaran dengan sosok keji tersangka. Polisi membawa tersangka dengan mobil tahanan milik Polres Malang Kota.

Sontak warga bersorak ketika melihat tersangka turun dari mobil tahanan, untuk digelandang ke TKP. Reka ulang dimulai dari rumah kontrakan tersangka hingga rumah sakit, tempat dimana korban dibawa setelah dianiaya tersangka.


Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander yang memimpin langsung rekontruksi menuturkan, reka ulang dilakukan sebagai pelengkap Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan mencocokkan kondisi di TKP.

"Dari adegan yang diperankan oleh tersangka, akan memperjelas berita acara penyidikan," ungkap Dony kepada wartawan disela rekontruksi, Kamis siang.

Dony menambahkan, tersangka memerankan sebanyak 20 adegan selama rekontruksi. Pada adegan ke-4, tersangka memperagakan akan membawa korban ke kamar mandi.

Sementara posisi korban, awalnya tengkurap, di situlah proses korban diinjak tubuhnya untuk pertama kali.

"Keterangan di berita acara tengkurap, namun di sini awalnya terlentang. Kemudian tersangka menginjak sekali perut, kemudian saat itu korban miring ke kiri,".


"Lalu digendong dibawa ke kamar mandi, kemudian diinjak kembali sebanyak 2 kali dengan sekeras-nya pada bagian punggung korban. Inilah yang menyebabkan pendarahan hingga korban meninggal saat dibawa ke rumah sakit," tegas Dony.

Dia juga menegaskan, selama proses di TKP, tidak ada sosok ibu korban saat proses penganiayaan terjadi. "Jadi dari adegan per adegan, dari awal hingga akhir. Tidak ada ibu kandung korban," jelasnya.

Sepucuk buket bunga bertali merah muda terpasang pada pagar rumah, yang dimana menjadi tempat kejadian perkara. Buket bertuliskan 'Surga Tempat Adek Agnes Arnelita (3 th)'. (iwd/iwd)
Berita Terkait