"Karena kondisi bangunan empat ruang kelas itu sudah rusak, nggak mungkin direhab, harus dirobohkan dan dibangun," kata Sekda Pemkot Pasuruan Bahrul Ulum kepada wartawan di kantornya Jalan Pahlawan, Kota Pasuruan, Kamis (7/11/2019).
Bahrul mengungkapkan pihaknya akan menyegerakan pembangunan gedung baru. Para siswa empat kelas, yakni II-A, II-B, V-A, dan V-B, membutuhkan ruang kelas untuk proses belajar mengajar.
"Harapannya segara bisa dilaksanakan, maka segera kami akan rapat dengan DPRD kalau memang secara aturan diperbolehkan kami akan gunakan dana tak terduga dan mungkin segera dapat ditunjuk, mungkin tidak melalui proses lelang," terang Bahrul.
Bahrul berharap pembangunan gedung SDN Gentong baru bisa dikerjakan tahun ini.
"Masih kami konsultasikan dulu. Kalau memang boleh karena sifatnya darurat supaya kami lakukan pembangunan. Syukur-syukur tidak melalui anggaran 2020 tapi bisa dengan anggaran 2019 ini. Tapi harus dibicarakan dengan DPRD," pungkas Bahrul.
Saat ini siswa SDN Gentong masih diliburkan hingga Sabtu (9/11). Pemkot Pasuruan mengupayakan beberapa rencana agar siswa yang kelasnya ambruk tetap mendapatkan pelayanan kegiatan belajar-mengajar setelah diliburkan.
Rencana alternatif antara lain menempatkan siswa di sekolah terdekat atau memanfaatkan kelas lain bergantian.
Atap bangunan SDN Gentong ambruk di Kota Pasuruan. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan seorang guru dan siswi meninggal. Sebelas siswa lainnya mengalami luka-luka.
Gedung yang ambruk berada di bagian depan. Gedung tersebut terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Jumlah siswa tiap kelas rata-rata 30 orang.
Simak juga video 2 Hari Pascaambruk, Kondisi SDN Gentong Masih Disterilkan:
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini