Warga banyak tergiur karena oknum perangkat itu menggunakan modus penyaluran bantuan. Disebut-sebut saat itu akan ada bantuan ternak sapi untuk warga. Namun, untuk mendapatkan bantuan tersebut, warga diminta membayar uang Rp 300 ribuan.
"Padahal saat itu tidak ada bantuan sapi. Itu hanya rekayasa. Korban dugaan penipuan ini ratusan orang. Bahkan ada yang bilang sampai lebih dari 1.000 orang. Bukan hanya satu desa, warga desa tetangga juga ada yang kena," kata tokoh Kecamatan Sumbermalang, Edi Susanto, saat mendampingi warga di Polres Situbondo, Rabu (6/11/2019).
Dari informasi yang dihimpun detikcom, dugaan penipuan bermodus bantuan sapi ini terjadi pada 2016. Saat itu oknum Kepala Desa Tamansari berinisial SL (55) menyampaikan akan ada bantuan ternak sapi untuk warga. Mendengar itu, keruan saja banyak warga desa yang tergiur. Untuk mendapatkan bantuan sapi, warga diminta membayar Rp 300 ribuan.
"Saya bayar langsung ke Pak Tinggi (Kades) Rp 300 ribu. Malah saya bawa dua saudara saya, juga bayar Rp 300 ribuan. Sampai saudara saya sekarang kerja di Kalimantan, bantuan sapi itu tetap tidak ada. Saya cuma suruh menunggu. Padahal uang itu pinjam," ungkap seorang korban, Abdul Mu'is.
Begitu tiba di Mapolres, warga langsung memasukkan laporannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Situbondo. Menyikapi laporan tersebut, Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Masykur mengatakan pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah terkait laporan dugaan penipuan yang dilakukan oknum Kades tersebut.
"Kami akan mendalami sesuai prosedur, secara transparan, normatif. Kami juga akan melakukan klarifikasi kepada pihak. Manakala nanti ada iktikad dari terlapor, tentu kita lihat perkembangannya," kata Masykur.
Simak juga video "Pembuatan Wayang Sasak dari Kulit Sapi Betina" :
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini