"Saya sangat bersyukur anak saya selamat. Tapi saat ini masih syok," kata Iwan Nurhidayat (39), salah satu wali murid asal Kelurahan Gentong RT 2/ RW 5, Gadingrejo, Pasuruan, Rabu (6/11/2019).
Iwan merupakan ayah Taufik Nur Hidayatullah (8), siswa kelas IIA SDN Gentong. Taufik selamat dari kejadian karena berlindung di bawah bangku.
"Anak saya duduk di bangku paling depan dekat pintu. Saat kejadian dia spontan masuk bawah bangku. Baru saat ada yang masuk menolong, dibawa keluar," terang Iwan.
Sementara wali murid lain, Ila, yang pagi ini datang ke sekolah mengatakan anaknya selamat karena sembunyi di bawah bangku. Ibu siswa kelas II bernama Julian (8) ini sangat bersyukur anaknya selamat.
"Anak saya juga sembunyi di bangku saat kejadian," kata Ila, yang juga warga Kelurahan Gentong.
Menurut Iwan dan Ila, banyak siswa yang selamat dari kejadian maut itu bersembunyi di bangku. Sebagian lainnya berlarian keluar.
Mereka mengaku anaknya masih syok dan tidak menyangka akan mengalami hal tersebut. Saat kejadian, para siswa kebanyakan tertimpa reruntuhan. Mereka pun ditolong dan dievakuasi para guru dan warga sekitar.
Atap SDN Gentong ambruk di Pasuruan. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan dua tewas dan 11 murid luka-luka. Dua korban tewas yakni Irza Almira (8) murid kelas IIA dan guru pengganti Sefina Arsi Wijaya (19).
Sedangkan 11 murid yang luka di bagian kepala dan patah tulang karena tertimpa reruntuhan dibawa ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan untuk mendapat perawatan intensif. Atap gedung yang ambruk berada di bagian depan. Terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Rata-rata tiap kelas ada 30 siswa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini