Sayangnya, korban tak pernah menceritakan apa yang dialami pada orang tuanya. Ia hanya mengeluh sakit di dada bagian kiri usai mendapatkan tendangan itu.
"Saya ingat itu kejadian tanggal 14 Agustus 2019. Anak saya mengeluh dada kirinya sakit. Karena khawatir ada apa-apa, saya rontgen ke rumah sakit Ngudi Waluyi di Wlingi," ucap S, orang tua korban pada detikcom, Senin (4/10/2019).
Hasil rontgen semua normal. Tulang kerangka dada juga tidak menunjukkan trauma akibat pukulan. Namun dokter memberikan obat agar nyerinya hilang. Dan Sabtu (2/11), korban mengaku jika nyeri di dadanya akibat ditendang teman sekelasnya dari atas meja.
"Waktu itu diantar pulang pihak sekolah. Katanya tadi anak saya pingsan. Demi Allah saya gak kepikir kalau anak saya dibully.Soalnya dia pernah ada riwayat pingsan ketika balita. Itu hanya sekali karena panas tinggi," ungkapnya.