Spot berburu sunset itu berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah. Ratusan warga tampak tumpah ruah di bagian sungai yang kering.
"Lumayan Mas, bisa menikmati suasana Bengawan Solo sambil menunggu matahari tenggelam," kata salah satu pengunjung Fatin ketika ditanya wartawan, Minggu (3/11/2019).
![]() |
Sambil bersantai, warga juga menikmati pemandangan berupa hamparan pasir sejauh hampir satu km, yang tampak seperti pantai. Anak-anak bermain pasir. Ada juga anak-anak yang bermain air di kubangan-kubangan yang masih tersisa.
Tampak pula warga yang sekadar berswafoto dengan latar belakang matahari tenggelam. "Selalu ramai oleh warga, tak hanya warga Desa Sugihwaras, tapi ada juga warga dari desa-desa tetangga lainnya," imbuh Fatin.
Fatin menyampaikan, surutnya Bengawan Solo hingga separah itu baru pertama kali terjadi. Panorama matahari tenggelam dan kandasnya perahu penyeberangan menjadi spot foto yang banyak dipakai warga untuk berswafoto.
"Awalnya penasaran dengan kabar mengeringnya Sungai Bengawan, akhirnya datang sambil menikmati pemandangan," kata Makrufah, pengunjung dari tetangga Desa Sugihwaras.
Pemuda desa setempat juga menyiapkan jalan setapak agar pengunjung bisa dengan mudah dan leluasa menikmati hamparan pasir yang ada di Bengawan Solo. Tak hanya itu, pemuda desa juga menyiapkan hiburan berupa musik angklung untuk menghibur warga.
Untuk masuk ke objek wisata dadakan itu, pengunjung hanya perlu membayar jasa parkir yang disediakan pemuda setempat, Rp 2 ribu. "Cuma bayar parkir saja, yang jual makanan ringan juga ada," ujar Makrufah.
Menjelang petang ketika matahari akan tenggelam merupakan saat-saat yang ditunggu warga. Warna lembayung dan guratan cahaya senja diabaikan warga. Wisata dadakan itu masih ramai dikunjungi setiap sore, terutama ketika akhir pekan.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini