Puluhan Janda di Tulungagung Kais Rezeki dengan Bikin Sambal Dower

Puluhan Janda di Tulungagung Kais Rezeki dengan Bikin Sambal Dower

Adhar Muttaqin - detikNews
Minggu, 03 Nov 2019 07:45 WIB
Janda dan emak-emak di Desa Jarakan/Foto: Adhar Muttaqin
Tulungagung - Program peningkatan ekonomi desa dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan memberdayakan para janda dan ibu-ibu seperti yang dilakukan di Desa Jarakan, Tulungagung.

Kepala Desa Jarakan, Suad Subagyo mengatakan, dalam program tersebut terdapat 42 warga yang diberikan pelatihan khusus untuk memproduksi berbagai produk olahan. Mulai dari sambal dower, keripik, donat, nugget lele hingga beberapa camilan lainnya.

"Ini adalah Kelompok Wanita Bunda Hebat Bunda Bangkit, awalnya itu hanya delapan orang, sekarang sudah 42 orang yang bergabung," kata Suad, Minggu (3/11/2019).


Dari 42 anggota kelompok tersebut, separuh di antaranya merupakan para janda. Sedangkan sisanya merupakan ibu rumah tangga dan para perempuan di desanya yang ingin memperoleh penghasilan dan pengetahuan tambahan.

"Alhamdulillah respons dari masyarakat cukup bagus. Pada tahap awal kegiatan ini dibiayai secara bergotong-royong oleh anggota kelompok. Namun ke depannya akan dilakukan pendampingan melalui dana desa," ujarnya.

Hal itu sesuai dengan program pemerintah, yang mana pemanfaatan dana desa di tahun 2021 nantinya akan diutamakan untuk pencegahan stunting serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan. Bahkan untuk mendukung itu, kini pemerintah desa juga mulai mempersiapkan sarana dan prasarana untuk memasarkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat.

"Nanti produk-produk ini akan kami display di rest area yang sedang kami bangun di samping balai desa ini. Dengan masyarakat akan lebih mudah dalam memasarkan produknya," imbuh Suad.

Mantan jurnalis ini menjelaskan, dalam program pemberdayaan tersebut para janda dan perempuan di desanya mendapatkan pelatihan tentang cara memproduksi olahan yang berkualitas. Termasuk soal pengemasan sehingga mampu menarik konsumen.

"Saat ini meskipun belum ada display khusus, namun produk dari para ibu-ibu ini mulai laku di masyarakat," kata Suad.


Sementara salah seorang warga Sugi Hartati mengaku cukup tertolong dengan program tersebut, sebab saat ini ia dan anggota kelompok telah mampu mendapatkan penghasilan tambahan.

"Sehingga ada penghasilan tambahan dan tidak harus bergantung pada suami saja. Untuk nominalnya ya lumayan lah," kata Hartati.

Dari sejumlah produk yang dikembangkan, sambal dower kini menjadi andalan warga dan paling laku di pasaran. Omzet sambal dower sendiri saat ini rata-rata telah mencapai Rp 10 juta/bulan.

"Sebetulnya produknya banyak, tapi yang paling laku sambal dower ini. Kalau satu tahun itu omzetnya bisa sampai Rp 120 juta," imbuhnya.


Hartati menjelaskan, untuk menggerakkan para janda dan ibu-ibu di kampungnya, pihaknya menemukan tantangan. Sebab masing-masing dari mereka memiliki kesibukan seperti mengurus keluarga.

"Ya maklum, karena ibu-ibu pasti ngurus anak, suami dan keluarga. Tapi Alhamdulillah kami tetap bisa kompak," imbuhnya.

Pihaknya berharap program pemberdayaan ekonomi desa terus mengalami perkembangan. Sehingga memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat di Desa Jarakan.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.