Tiga hari sebelum meninggal, Agnes dijemput orang tuanya untuk tinggal di Perum Tlogowaru Indah, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
"Biasanya tinggal bersama neneknya di Tajinan. Baru tiga hari ikut ibunya, pulang-pulang meninggal," kata Rendra Aziz Kurniawan (25), sepupu ibunda Agnes, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (31/10/2019).
Rendra mengaku tak mengetahui apakah Hermin Susanti (22), ibunda korban, telah menikah dengan Egy Age Anwar (36). Setahu dia, korban merupakan anak Hermin dari pernikahan sebelumnya.
Sementara itu, seorang balita berusia 1,5 bulan yang bersama korban saat kejadian diduga merupakan anak hasil hubungan Hermin dengan Egy.
"Kami sekeluarga tidak tahu (mereka) sudah menikah apa belum. Karena belum lama di sini. Korban merupakan anak dari pernikahan sebelumnya, dan punya kakak satu usianya sekitar 4,5 tahun yang tinggal sama neneknya," aku Aziz.
Dikatakan, selama ini Agnes sering mengaku dianiaya oleh ayah tirinya. Itu diceritakan Agnes ketika pulang kembali ke rumah neneknya di Tajinan.
Hermin selama ini bekerja sebagai tenaga marketing properti. Diduga pada saat hari kematian korban, ibunya sedang bekerja dan Agnes hanya berada di rumah bersama ayah tirinya di Perum Tlogowaru Indah, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
"Kalau dianiaya sering, namun tidak detail apakah itu dipukul atau diapakan. Yang pasti dilakukan oleh ayah tirinya itu. Korban sering cerita begitu kalau pulang dari rumah ibunya," ujarnya
Padahal, kata dia, korban merupakan anak pendiam. Karena itu, keluarga sempat heran mengapa Egy tega melakukan kekerasan terhadap korban.
"Saya ikut memandikan. Memang ada beberapa luka lebam dan luka bakar ditemukan pada tubuh korban. Makanya kemudian kami melapor ke polisi," tegasnya.
Aziz menambahkan jenazah korban dibawa ke rumah nenek di Desa Sumbersekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, menggunakan mobil ambulans RS Reva Husada, Rabu (30/10/2019), sore.
"Diantar dengan ambulans. Kedua orang tuanya juga ikut datang. Maunya dimakamkan di Tajinan," tandas Aziz.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini