Balita yang Tewas Tenggelam di Malang Disebut Sering Disiksa Ayah Tiri

Balita yang Tewas Tenggelam di Malang Disebut Sering Disiksa Ayah Tiri

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 31 Okt 2019 15:32 WIB
Rumah tempat tinggal Agnes bersama ibu dan ayah tirinya (Muhammad Aminudin/detikcom)
Malang - Kematian Agnes Arnelita (3) membawa duka bagi keluarga besarnya. Agnes disebut lebih sering tinggal bersama neneknya di Desa Sumbersekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

Tiga hari sebelum meninggal, Agnes dijemput orang tuanya untuk tinggal di Perum Tlogowaru Indah, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

"Biasanya tinggal bersama neneknya di Tajinan. Baru tiga hari ikut ibunya, pulang-pulang meninggal," kata Rendra Aziz Kurniawan (25), sepupu ibunda Agnes, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (31/10/2019).

Rendra mengaku tak mengetahui apakah Hermin Susanti (22), ibunda korban, telah menikah dengan Egy Age Anwar (36). Setahu dia, korban merupakan anak Hermin dari pernikahan sebelumnya.


Sementara itu, seorang balita berusia 1,5 bulan yang bersama korban saat kejadian diduga merupakan anak hasil hubungan Hermin dengan Egy.

"Kami sekeluarga tidak tahu (mereka) sudah menikah apa belum. Karena belum lama di sini. Korban merupakan anak dari pernikahan sebelumnya, dan punya kakak satu usianya sekitar 4,5 tahun yang tinggal sama neneknya," aku Aziz.

Dikatakan, selama ini Agnes sering mengaku dianiaya oleh ayah tirinya. Itu diceritakan Agnes ketika pulang kembali ke rumah neneknya di Tajinan.

Hermin selama ini bekerja sebagai tenaga marketing properti. Diduga pada saat hari kematian korban, ibunya sedang bekerja dan Agnes hanya berada di rumah bersama ayah tirinya di Perum Tlogowaru Indah, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

"Kalau dianiaya sering, namun tidak detail apakah itu dipukul atau diapakan. Yang pasti dilakukan oleh ayah tirinya itu. Korban sering cerita begitu kalau pulang dari rumah ibunya," ujarnya

Padahal, kata dia, korban merupakan anak pendiam. Karena itu, keluarga sempat heran mengapa Egy tega melakukan kekerasan terhadap korban.


"Saya ikut memandikan. Memang ada beberapa luka lebam dan luka bakar ditemukan pada tubuh korban. Makanya kemudian kami melapor ke polisi," tegasnya.

Aziz menambahkan jenazah korban dibawa ke rumah nenek di Desa Sumbersekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, menggunakan mobil ambulans RS Reva Husada, Rabu (30/10/2019), sore.

"Diantar dengan ambulans. Kedua orang tuanya juga ikut datang. Maunya dimakamkan di Tajinan," tandas Aziz.
Halaman 2 dari 2
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.