Pelajar Lamongan Kenang Kapal Van der Wijck Hingga Sabet Prestasi

Pelajar Lamongan Kenang Kapal Van der Wijck Hingga Sabet Prestasi

Eko Sudjarwo - detikNews
Jumat, 25 Okt 2019 10:47 WIB
Ahmad Dicky Muhaimin dan Rifky Hamdan Fatoni/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Kisah tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang terjadi di Laut Jawa menginspirasi pelajar di Lamongan untuk membuat miniatur armada tersebut. Miniatur itu juara dalam ajang bussiness creative tingkat nasional di Surabaya.

Miniatur Kapal Van der Wijck dibuat Ahmad Dicky Muhaimin dan Rifky Hamdan Fatoni, pelajar SMAN 1 Sekaran, Lamongan. Kapal tersebut tepatnya tenggelam di Perairan Brondong, Lamongan pada 20 Oktober 1936.

"Awal ide ini muncul karena kami ingin menggali sejarah Lamongan. Salah satu sejarah dan peristiwa tersebut adalah tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang hingga saat ini monumennya masih berdiri tegak di Kecamatan Brondong," kata Ahmad Dicky saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/10/2019).


Dicky menyampaikan, banyak pihak yang sudah melupakan peristiwa tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Padahal, Pemerintah Hindia Belanda waktu itu mendirikan monumen sebagai ungkapan terima kasih atas bantuan warga Brondong yang telah membantu menyelamatkan penumpang kapal.

"Melalui miniatur Kapal Van der Wijck ini kami ingin menjadikannya sebagai cenderamata khas Lamongan," imbuhnya.

Menurut Dicky, pembuatan miniatur Kapal Van der Wijck terbilang mudah dan bahannya juga tidak sulit didapat. Mereka memanfaatkan benda-benda yang banyak tersedia di sekitar mereka. Seperti bambu dan limbah mebel.

Limbah mebel yang dimaksud, lanjut Dicky, merupakan potongan-potongan kayu kecil yang biasanya tak terpakai dan dibuang oleh perajin atau pengusaha mebel. Dari bambu dan kayu sisa mebel ini, mereka berdua kemudian merangkainya menjadi sebuah miniatur Kapal Van der Wijck nan cantik.

Dalam proses akhir, mereka menggunakan cat dan vernis untuk mempercantik kapal. "Bambu sangat mudah didapat karena memang daerah saya banyak bambu," tuturnya.

Berkat keuletan dan kreativitas mereka, dua pelajar dari SMAN 1 Sekaran ini menyabet juara dua dalam lomba Creative Bussiness Competition Bussiness Model Canvas 2019 tingkat nasional. Kompetisi tersebut diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya beberapa waktu yang lalu.

Bahkan menurut Dicky, banyak teman dan tetangganya yang tertarik untuk membeli miniatur kapal tersebut untuk dijadikan cenderamata. "Ingin mengembangkan miniatur Kapal Van der wijck ini sehingga bisa menjadi cinderamata khas Lamongan, sambil mengenalkan sejarah Lamongan," kata pelajar kelas XII ini.

Guru pembina mereka, Mufadliyah mengaku bangga dengan kreasi dan prestasi muridnya. Ke depan, kata Mufad, para guru akan berusaha menjembatani kreasi pelajar ini untuk lebih baik lagi.


Mufad mengungkapkan, selain berhasil meraih juara 2, 3 pelajar lainnya dari SMAN 1 Sekaran juga berhasil menyabet juara 3 dengan kreasi Herbal Solution di ajang yang sama.

"Kami akan berusaha menjembatani bakat dan minat siswa agar lebih baik lagi ke depannya," ujarnya.

Untuk diketahui, Kapal Van der Wijck kala itu berlayar dari Surabaya menuju Semarang. Dalam perjalanan, kapal milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM, cikal bala Pelni) ini mengalami musibah dan tenggelam di perairan Brondong. Warga masyarakat Brondong berbondong-bondong membantu mengevakuasi korban. Sebagai ucapan terima kasih, Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah monumen yang kini berada di TPI Brondong.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.