3 Pelajar SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan, yang membuat kreasi itu yakni Faradhita Diniyatuz Zahroh, Almas Naifatuzzuhroh dan M. Ariiq Setiawan.
"Di Lamongan, khususnya di wilayah Paciran banyak kulit buah siwalan dan itu terbuang begitu saja, sehingga menjadi limbah," kata salah satu dari 3 pelajar tersebut, Almas Naifatuzzuhroh mengawali perbincangan, Kamis (10/10/2019).
Almas mengatakan, untuk memanfaatkan kulit buah siwalan ini akhirnya mereka bertiga meneliti kandungan yang ada di kulit buah siwalan ini. Hingga akhirnya muncul ide untuk memanfaatkannya menjadi kertas media tanam alternatif.
"Serat yang ada pada kulit buah siwalan yang kita manfaatkan menjadi kertas media tanam," terang Almas.
Proses pembuatan kertas media tanam berbahan dasar kulit buah siwalan ini cukup mudah dan sangat sederhana. Awalnya, papar Almas, mengumpulkan kulit siwalan untuk kemudian dipotong-potong dan dijemur hingga berwarna kecoklatan.
"Proses selanjutnya adalah menghaluskan potongan kulit buah siwalan tadi untuk diambil seratnya," ujarnya.
Setelah itu, lanjut Almas, serat kulit siwalan yang sudah dihaluskan kembali dipotong-potong. Potongan serat kulit siwalan ini dicampur dengan lem PVAc dan diaduk hingga menjadi adonan.
"Adonan ini lalu kita cetak menggunakan alat sablon dan kertas media tanam siap dipakai," ungkap Almas.
Pelajar lainnya, Faradhita Diniyatuz Zahroh mengaku setelah dicetak menjadi kertas, media tanam berbahan dasar kulit buah siwalan ini sudah siap pakai untuk diberi benih tanaman. Seperti cabai, terong atau yang lainnya.
![]() |
Dia pun berharap kreasi mereka ini bisa dikembangkan. Apalagi dia dan dua temannya meraih juara favorit lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional, yang digelar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang, beberapa waktu lalu.
"Inginnya sih bisa dikembangkan lagi. Selain bisa mengurangi sampah kulit siwalan, juga bisa menjadi media tanam yang bisa menghasilkan," kata Faradhita.
Gayung bersambut, keinginan 3 pelajar lebih mengembangkan kertas media tanam dari kulit buah siwalan ditanggapi sekolahnya. Pihak sekolah berkeinginan agar kertas berbahan serat kulit siwalan karya tiga pelajar tersebut diproduksi secara massal.
"Kemarin kita baru ngobrol dengan pengusaha muslim Jawa Timur, kalau misalnya ada yang punya semacam pabrik yang bisa mengelola lebih besar produk itu, kita upayakan untuk mencoba," kata Humas SMA Muhammadiyah Babat Lamongan, Aminulloh Fatkhur Roziqi.
Halaman 2 dari 2