"Sementara tersangka mati-matian mengatakan sendirian. Tapi berdasarkan analisa penyidik kita belum yakin tersangka melakukan sendirian. Maka kita perlu rekonstruksi," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan, Kamis (24/10/2019).
Rofiq mempersilakan tersangka memberikan keterangan. Tapi penyidik akan mencari bukti-bukti lain untuk mengungkap kasus ini sampai tuntas.
"Korban dibunuh dijerat lehernya pakai tali dari belakang. Ini kalau kita pakai bahasa forensik, orang yang bisa dijerat dari belakang kemungkinan dia lengah, percaya dengan yang dia sopiri atau ada yang mengalihkan perhatian driver. Dan banyak analisa lain. Masih akan kita dalami," terang Rofiq.
Dalam waktu dekat polisi akan melakukan rekonstruksi untuk memperjelas kasus pembunuhan ini. Rekonstruksi dimungkinkan di sejumlah lokasi antara lain tempat awal korban menjemput pelaku, selama perjalanan membuang mayat hingga TKP penemuan mayat.
Pelaku, Gianto (36) warga Babatan, 1/31, RT 03/RW 02, Wiyung, Surabaya, ini mengaku melakukan kejahatan tersebut sendirian.
Rabu (23/10) siang, salah seorang warga Dusun Seloan Desa Capang Kecamatan Purwodadi menemukan mayat korban. Korban tergeletak tertutup kardus di selokan KM 72/200 b Jalan Tol Pandaan-Malang. Korban diketahui Rusdianto (41) warga Jalan Rejo Makmur 2A/32 Kelurahan Pakal Kecamatan Benowo Kota Surabaya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini