"Benar itu, anak kami diliburkan. Mulai 23 Oktober sampai 27 Oktober nanti. Alasannya, karena biar tidak ada penularan difteri," ungkap salah satu wali murid kepada detikcom yang enggan disebutkan namanya ini, Rabu (23/10/2019).
Dikatakan, awal mulanya muncul dugaan salah satu pelajar duduk di bangku kelas 5 terpapar difteri. Kemudian seluruh pelajar diwajibkan menjalani SWAB yang melibatkan Puskesmas Arjuno dan Laboratorium Mikrobilogi Universitas Brawijaya.
Belasan anak kemudian dinyatakan positif, sehingga harus dilakukan penanganan lebih jauh. Salah satunya, diminta melakukan SWAB kultur, untuk memastikan apakah terjangkit difteri.
"Dan setelah, semua wali murid dikumpulkan, untuk mensosialisasikan hasil SWAB. Ada belasan pelajar yang dinyatakan terpapar. Untuk pemulihan, sekolah pun diliburkan dan meminta wali murid melakukan SWAB kultur," bebernya.
"Kami sudah melakukan SWAB kultur, dan alhamdulillah dinyatakan negatif. Kami sudah menyampaikan hasilnya ke pihak sekolah," sambungnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Supranoto menegaskan, bahwa langkah yang dilakukan MIN I dengan meliburkan sekolah merupakan wujud antisipasi penularan difteri. Karena diawal, salah satu siswa dinyatakan sebagai carrier difteri.
"Jadi diawal ada salah satu siswa yang dinyatakan carrier difteri. Langkah yang diambil MIN sudah benar dengan meliburkan, agar anak-anak belajar di rumah, sambil dilakukan pengobatan. Dinamakan carrier itu, tidak sakit tapi berpotensi menularkan penyakitnya," tegas Supranoto dikonfirmasi terpisah.
Diungkapkan, propilaksi merupakan obat yang diberikan kepada para pelajar carier difteri. Selain melangkah pada SWAB ulang, untuk memastikan perkembangan kondisi kesehatan para pelajar.
"Sudah diberikan obat namanya propilaksi biar tidak menular, dan dilakukan SWAB ulang," ungkapnya. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat tidak merespon kasus ini secara berlebihan. Karena penanganan cepat sudah dilakukan dan faktanya hanya ditemukan carrier difteri.
"Bila tidak ada kontak langsung, tentunya tidak akan ada penularan. Makanya diliburkan itu. Jadi masyarakat jangan panik, karena kasus ini sudah tertangani dengan baik," harapnya.
MIN I Malang sendiri belum dapat dikonfirmasi terkait kebijakan meliburkan para pelajar, karena diduga ada yang terpapar difteri.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini