Sang guru yang dimaksud berinisial MB (37). Ia guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjaskes) SMK Muhammadiyah 1 Kota Pasuruan.
"Langkah pertama yang dilakukan oleh pihak sekolah sementara tidak memberikan jam kepada Pak MB atau kami nonaktifkan untuk sementara waktu," kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Muhammadiyah 1 Baujir di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Bugulkidul, Kota Pasuruan, Selasa (22/10/2019).
Baujir belum bisa memastikan sampai kapan MB akan nonaktif. Pihaknya masih menunggu suasana kondusif.
"Untuk waktunya sampai anak-anak betul-betuk kembali normal. Tak ada rasa trauma. Kemudian anak-anak bisa menerima dengan lapang dada, menerima Pak MB kembali," terangnya.
Kemudian Baujir juga belum bisa memastikan langkah selanjutnya terkait kasus kekerasan yang dilakukan MB. Pihaknya akan menyerahkan masalah tersebut ke pihak yayasan.
"Kemudian yang kedua, lanjut dan berhentinya itu apa kata Yayasan Muhammadiyah," terang Baujir.
Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bersama. "Semoga ini menjadi pelajaran bersama dan sekolah kami bisa lebih baik ke depannya," pungkas Baujir.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini