"Medannya sangat terjal. Kemiringan ada yang mencapai 70 derajat. Menjadi kendala bagi kami dalam melakukan pemadaman," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo, Senin (21/10/2019).
Ditambah lagi, tanaman yang berada di hutan kawasan Perhutani itu merupakan bambu dan semak- semak. Di mana tanaman itu mudah sekali terbakar.
"Kondisinya kan kering ini, jadi mudah terbakar. Kebanyakan pohon bambu dan semak-semak," katanya.
Kondisi ini diperparah dengan embusan angin yang cukup kencang. Sehingga api mudah meluas.
"Upaya kita jangan sampai api terus merembet sehingga titik api ini meluas" kata Heru.
Upaya pemadaman dilakukan dengan penyemprotan menggunakan air. Pemadaman ini melibatkan TNI-Polri dan masyarakat.
"Semua elemen terlibat, termasuk TNI, Polri dan dibantu warga," ujar Heru.
BPBD Jember, sambung Heru, terus melakukan pemantauan dan evaluasi. Jika nanti memang diperlukan, maka BPBD Jember akan merekomendasikan agar pemadaman menggunakan bom air.
"Ini masih terus kita pantau. Arahnya kalau memang diperlukan, ya kita rekomendasikan agar pakai bom air," pungkasnya.
Angin Kencang Melanda Batu, Satu Orang Tewas:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini