Mini, warga Desa Nglurup, Kecamatan Sampung yang lahan jagungnya diserang kawanan monyet ekor panjang memilih menjaga kebunnya hingga waktu panen tiba. Sebab, kurang seminggu lagi waktu panen.
Sebagian lahan Mini memang diserang monyet liar. Lahan yang diserang adalah lahan yang dekat dengan Alas Beji, Gunung Cilik, tempat kawanan monyet itu tinggal.
"Dua mingguan ini lahan jagung saya diintai monyet, kadang serangannya pagi kadang sore, tidak tentu," tutur perempuan berumur 58 tahun tersebut saat ditemui detikcom di ladangnya, Sabtu (19/10/2019).
Mini sengaja memasang orang-orangan sawah mengelilingi lahannya. Sesekali dia berjalan mengitari lahan jagung miliknya sembari memukul kentongan.
"Meski dipasang orang-orangan sawah monyet tetap akan datang kalau kebun tidak dijaga," imbuhnya.
Mini menuturkan kawanan monyet ini memang sudah lama mendiami hutan yang berdekatan dengan kebun jagung milik warga, namun baru beberapa tahun ini monyet-monyet tersebut turun gunung. Ia menduga karena seringnya terjadi kebakaran hutan dan sulitnya sumber makanan menjadi pemicu para monyet turun gunung.
"Sejak tahun lalu mulai ada serangan monyet, padahal sebelumnya tidak pernah," kata dia.
Hewan bernama latin Macaca fascicularis ini tinggal di Alas Beji yang berada di Gunung Cilik, Desa Nglurup, Kecamatan Sampung. Tiap musim kemarau, kawanan monyet ini menyeberang sungai untuk bisa masuk ke lahan jagung milik warga.
Lahan jagung tersebut tampak rusak seperti diinjak-injak hewan. Ratusan batang jagung roboh serta bonggol jagung habis usai dimakan monyet. Beberapa warga sempat melihat penampakan monyet saat menyerang lahan warga.
"Ini saya jaga terus biar tidak ada monyet yang datang, kurang seminggu lagi panen soalnya," pungkas Mini.
Tonton juga video saat 2 Monyet Bersarang di Plafon Showroom Mobil, Damkar Turun Tangan:
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini