Touring Kamtibmas juga diikuti ratusan warga. Mereka mengendarai sepeda motor dengan mengenakan sarung dan sorban. Meski begitu, mereka juga tetap menggunakan helm dan kelengkapan berkendara lainnya.
Touring yang menempuh jarak sekitar 7 kilometer itu dipimpin langsung Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto dan Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo. Kemudian salah satu pengasuh pesantren Zaha Genggong KH Mohamad Haris Damanhuri Romly.
Acara tersebut dimulai dari halaman Pesantren Genggong dan finish di Mapolres Probolinggo."Dengan Touring Kamtibmas ini, kami ingin mengampanyekan pada masyarakat luas tentang HSN. Kami juga ingin melakukan pendekatan dengan kalangan santri dan masyarakat umum," kata Eddwi, Jumat (18/10/2019).
Menurut Eddwi, Touring Kamtibmas dinilai efektif karena bisa melakukan pendekatan pada kalangan santri dan masyarakat umum. "Salah satunya soal tatacara untuk berkendara yang tepat, meski memakai sarung dan sorban," imbuhnya.
Sementara KH Mohammad Haris menyampaikan, safety riding ini bermanfaat bagi santri. Sebab menurutnya, para santri sering naik motor bersarung dan atribut santri lainnya. Yakni untuk membiasakan berkendara dengan aman.
"Selain karena memperingati HSN, ini juga untuk membiasakan safety riding bersarung seperti kebiasaan orang pesantren," kata pria yang akrab disapa Gus Haris itu.
Gus Haris menuturkan, touring bersarung bersama para kiai, gus, habaib, santri dan segenap komunitas bermotor, tak lain untuk menjalin ikatan persaudaraan. Tampak ada yang mengendarai motor gede, banyak juga yang membawa motor-motor tua.
"Sambil menjalin ukhuwah, silaturahmi berbagai kalangan dalam memeriahkan HSN ke-4," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini