"Sudah dipasang alat itu (separator) Kamis (10/10). Nantinya yang air dibuang ke selokan dan yang minyak ditampung (di profile tank)," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Senin (14/10/2019).
Risma mengatakan saat ini semburan yang keluar sudah berhasil dipisahkan dalam beberapa profile tank. Pihaknya juga mengerahkan BPB Linmas dalam penanganan minyak yang sudah dipisahkan dengan alat separator tersebut.
"Dadi saiki duwe minyak, jarene warga onok seng dodol iku. Makanya saiki tak kongkon belajaran nyuling, lumayan gawe ngoprasionalno pompa banyu buat siram-siram. (Jadi sekarang punya minyak, katanya warga ada yang jual itu (minyak). Makanya sekarang saya suruh belajar menyuling. Lumayan bisa buat operasional alat pompa air buat menyirami taman)," kata Risma dengan bercanda.
Menurut Risma, saat ini tim yang belajar menyuling minyak mentah ialah tim dari BPB Linmas.
"Jadi sekarang minyaknya sudah terkumpul dan yang menanggani Pak Eddy Linmas," ungkap Risma.
Namun, rencana Risma untuk mengunakan minyak untuk untuk peralatan pompa menyirami taman, hanya bersifat sementara. Sebab, Risma mendapatkan informasi semburan itu bersifat sementara.
"Katanya ahli-ahli akan berhenti sendiri. Sudah ada info dari kementrian ESDM akan berhenti sendiri. Jadi nggak lama berhenti, karena panas (kemarau)," tandas Risma. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini