Risma Nasihati Puluhan Anak yang Pernah Tertangkap Hendak Tawuran

Risma Nasihati Puluhan Anak yang Pernah Tertangkap Hendak Tawuran

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 10 Okt 2019 16:49 WIB
Wali Kota Risma di depan puluhan anak/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengumpulkan dan menasihati puluhan anak yang sempat tertangkap akan menggelar tawuran. Mereka diduga terpapar paham kekerasan dari kelompok-kelompok seperti All Star dan Jawara.

Sebuah pertemuan digelar di Gedung Siola lantai 2, Surabaya. Pertemuan tersebut diikuti 65 anak berserta masing-masing orang tua. Kebanyakan dari mereka merupakan pelajar SD dan SMP serta segelintir siswa SMA.


Selain Wali Kota Risma, tampak pula Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho, Kasat Reskrim Polrestabes AKBP Sudamiran. Kemudian ada perwakilan dari Dandim dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Seperti pantauan detikcom, puluhan anak itu terpapar paham kekerasan kelompok All Star dan Jawara yang sempat diamankan pihak kepolisian beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Risma menasihati dan menyuruh mereka saling bermaaf-maafan.

Tak hanya itu, Risma juga meminta anak-anak tersebut minta maaf dan mencium kaki orang tua masing-masing. Namun saat kedua geng tersebut dipertemukan, mereka tidak mau berbaur satu sama lain.

Mereka duduk bergerombol berdasarkan geng mereka masing-masing. Kemudian saat Risma meminta untuk berbaur, ada salah satu anak perempuan yang tetap enggak berbaur.

"Ayo kalian berbaur dengan yang lain," kata Risma di hadapan puluhan anak-anak, Kamis (10/10/2019).


Imbauan Risma tidak dihiraukan anak perempuan tersebut. Anak tersebut kemudian dibawa petugas psikolog untuk diberikan pembinaan.

Risma sempat geram melihat tingkah anak-anak tersebut. "Kalian lahir, kalian tidak bisa apa-apa. Bisanya cuma nangis saja. Orang tua kalian menyusui, enggak tidur, bangun terus karena kalian pipis. Karena kalian beol, dibersihkan oleh orang tua kalian. Kalian tidak bisa makan, kalian disuapi. Kalian tidak bisa jalan, kalian diajari cara berjalan," papar Risma.

Risma juga mengingatkan puluhan anak bahwa orang tua mereka banting tulang agar bisa menyekolahkan anaknya. "Orang tua kalian enggak punya uang untuk menyekolahkan kalian, mereka kerja banting tulang agar kalian bisa sekolah. Kalian bisa sekolah, kalian bisa membaca, kalian bisa makan sendiri. Tapi ternyata setelah kalian besar, kalian sok jagoan. Seolah-olah kalian paling bisa, paling kuat. Kalian berani melawan siapa pun. Ada yang membawa senjata tajam," lanjut Risma.

"Pernahkah kalian berpikir betapa sedihnya orang tua kalian, saat kalian ini tertangkap oleh polisi membawa senjata kemudian di penjara. Pernahkah kalian menghargai orang tua kalian? Kalian ngomong jagoan, kalian tahu kalian ini bukan siapa-siapa," imbuh Risma.


Risma juga meminta puluhan anak tersebut untuk tidak mengikuti geng-geng yang memaparkan paham kekerasan. Apalagi sampai merencanakan untuk menggelar tawuran.

"Yang terbaik adalah kalian berada di rumah dan ada di sekolah. Jangan ada di ruang yang kalian bisa dipengaruhi. Ayo mulai sekarang hidup lebih baik lagi," pungkas Risma.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Berita Terkait