Ini Motif Bapak di Surabaya Aborsi-Buang Janin yang Dikandung Anaknya

Ini Motif Bapak di Surabaya Aborsi-Buang Janin yang Dikandung Anaknya

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 08 Okt 2019 18:18 WIB
Konferensi pers Polsek Bubutan (Amir Baihaqi/detikcom)
Surabaya - Muslich (58) tega melakukan aborsi dan membuang janin yang dikandung anaknya karena malu terhadap tetangga. Janin yang dikandung sang anak, Eva (22), merupakan buah dari hubungan gelap dengan laki-laki tak bertanggung jawab.

"Masalahnya kan ini (anaknya) belum nikah. Dia punya pacar. Kalau dibawa ke dokter, dia nggak mau. Alasan takut kekasihnya," kata Muslich kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolsek Bubutan, Selasa (8/10/2019).

Muslich mengaku, meskipun tinggal serumah, awalnya ia tidak mengetahui anak tunggalnya itu tengah mengandung. Ia baru tahu setelah Lebaran idul Adha lalu. Ia melihat perubahan fisik pada anaknya.


Mengetahui anaknya hamil, ia bersama anaknya kemudian memutuskan menggugurkan kandungan. Namun upaya itu gagal.

"Saya suruh minum Sprite. Kalau minum itu kan katanya biasa langsung gugur. Nanas dua hari sekali, jeruk nipis. Ternyata masih tetap. Terus Hari Raya Idul Adha agak besar," beber pria yang mengaku sebagai pengangguran itu.

"Kemudian tanggal 15 September sakit-sakit, bilang mau keluar. Tak kira mau keluar apa, terus keluar dari anunya, keluar kepala. Ya saya nggak tega kemudian tak bantu, tak dorong keluar," beber Muslich.

Muslich mengaku hampir 1,5 jam berusaha membantu mengeluarkan janin dari dalam perut anaknya itu. Setelah keluar, janin tersebut diketahui sudah meninggal. Karena panik, ia kemudian memutuskan menghilangkan jejak dengan membuang janin ke sungai.


"(Janin) sudah meninggal. Sampai 1,5 jam menolong itu. Nah, ini (anaknya) kan nggak sadar. Waktu itu saya panik karena khawatir tetangga tahu. Kan tetangga belum tahu dan saya malu sama tetangga," tutur Muslich.

"Ya itu caranya, tak (saya) bungkus dan tak buang. Ya saya nggak tahu berapa bulan. Karena nggak pernah cerita. Saya buang di Kali Genteng depan Cak Durasim itu," tambahnya.

Sementara itu, Eva mengaku setuju menggugurkan janinnya lantaran pacarnya yang bernama Affandi lari dan tak mau tanggung jawab. Sebab, saat melakukan hubungan seksual, pacarnya berdalih tidak mengeluarkan sperma di dalam.

"Dia (pacarnya) nggak mau ngakuin. Karena alasannya nggak pernah buang sperma di dalam. Kami sudah 2 tahun pacaran," ungkap Eva dengan lirih karena masih menahan sakit.


Kapolsek Bubutan Kompol Priyanto mengatakan, setelah mengungkap kasus pembuangan janin bayi, pihaknya sempat mendatangi rumah pria yang diduga menghamili Eva. Namun pihaknya tidak menemukan yang bersangkutan.

"Sudah kami datangi ke rumahnya. Karena memang dia tinggal tak jauh dari rumah kedua pelaku ini. Tapi sudah kabur," pungkas Priyanto.
Halaman 3 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.