Tekan Penyalahgunaan Medsos di Trenggalek, Polisi Sambangi Sekolah

Tekan Penyalahgunaan Medsos di Trenggalek, Polisi Sambangi Sekolah

Adhar Muttaqin - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 21:12 WIB
Polisi gencar datang ke sekolah (Foto: Istimewa)
Trenggalek - Polisi gencar melakukan pendekatan di kalangan pelajar di Trenggalek untuk menekan angka pelanggaran hukum, khususnya dalam penggunaan media sosial (medsos).

Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan kurangnya literasi hukum di kalangan remaja dalam penggunaan medsos bisa berpotensi terjadinya pelanggaran hukum, mulai dari penyebaran informasi palsu atau hoaks, hingga pelanggaran hukum lainnya.

"Makanya saat ini anggota kami secara intensif kami terjunkan ke sekolah-sekolah, dengan menjadi pembina upacara, saat itulah kami memberikan materi tentang literasi hukum dan hal-hal apa saja yang harus dihindari saat bermedsos," kata Calvijn, Senin (7/10/2019).

Dalam program tersebut, Calvijn menggerakkan jajarannya mulai dari tingkat polres hingga BKTM yang ada di masing-masing desa. Mereka berkeliling di sekolah yang ada di sekitar tempat tugasnya masing-masing.


Menurutnya, potensi penyalahgunaan medsos di era digital saat ini cukup tinggi, sebab arus informasi yang datang sangat cepat. Sehingga dibutuhkan proses verifikasi dari para pengguna medsos terhadap setiap informasi yang diterima.

"Jangan sampai anak-anak tidak memfilter dan asal membagikan informasi yang diterima. Harus dicek dulu sumber beritanya valid atau tidak," ujarnya.

Sebab pembagian informasi salah atau bohong bisa menjerumuskan para pengguna medsos yang lain ke dalam informasi yang menyesatkan. Bahkan penyebaran informasi hoaks bisa berakibat fatal.

"Sudah banyak kejadian-kejadian yang diakibatkan oleh informasi yang sesat. Makanya pelajar harus menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks," imbuh Calvijn.

Pihaknya menyebut pelanggaran hukum dalam penggunaan media sosial dapat dijerat dengan berbagai peraturan perundang-undangan, salah satunya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).


Calvijn menambahkan, selain literasi hukum dan cara penggunaan media sosial yang aman, pihaknya juga memberikan sejumlah edukasi kepada kalangan pelajar, untuk menekan aksi kenalan remaja, penyalahgunaan narkoba, tawuran hingga minuman keras.

"Pelajar adalah masa depan bangsa, gunakan masa muda untuk hal yang positif, sehingga kelak menjadi orang yang berguna bagi bangsa," imbuhnya.

Perwira menengah ini menambahkan, proses pengawasan terhadap pelajar dam remaja bukan saja menjadi tanggung jawab sekolah, namun juga orang tua hingga lingkungan yang ada di sekitarnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.