Sebuah sesajen berisi pisang raja, kelapa cengkir (muda), kembang setaman dan bumbu gerus (cok) bakal disusun rapi dalam takir daun pisang. Dua ingkung ayam kampung, trancam dan sambal goreng kentang melengkapi sesaji untuk selamatan sore ini.
"Ini adalah syarat selamatan agar proses penelusuran mencari sisik melik Candi Gedog bisa terlaksana dengan lancar," kata Sesepuh Desa Gedog, Toiran pada detikcom, Senin (7/11/2019).
Dengan selamatan ini, lanjutnya, semoga semua usaha yang dilakukan tim BPCB Jatim bersama warga sekitar direstui Tuhan dan dayangan Gedog, Joko Pangon.
Hari ini sampai lima hari ke depan, BPCB Jatim memang memulai ekskavasi Candi Gedog. Setidaknya sudah ada lima titik kotak tes pit (lokasi gali) yang ditandai.
Bersama dua arkeolog dari BPCB Jatim, pekerjaan yang dilakukan hari ini adalah menandai titik-titik hasil temuan dan berdasarkan cerita dari warga sekitar.
"Hari ini lima titik kotak tes pit ya. Tapi tidak menutup kemungkinan akan bertambah," kata Ketua Tim Ekskavasi BPCB Jatim Nugroho Harjo Lukito.
Kelima kotak tes pit itu, lanjutnya, ditentukan dari penampakan struktur yang ada. Dan hasil informasi warga sekitar yang pernah melihat ketika mereka menggarap sawah dan melihat struktur terpendam.
"Dari hasil kegiatan sekarang, kami berharap bisa menemukan struktur yang masih intak atau insitu (utuh) dalam kesatuannya yang lama. Itu akan menjadi dasar tindakan pelestarian selanjutnya yang akan kami kerjakan," ungkapnya.
Menurut Nugroho, jika dalam ekskavasi lima hari ini ditemukan struktur sudah terbongkar, yang jelas tidak ada tindakan selanjutnya. Namun jika di ekskavasi awal ini ditemukan ada indikasi struktur yang memiliki nilai penting dalam pelestarian, otomatis akan ada laporan tindak lanjutnya.
Halaman 2 dari 2