Benarkah temuan ini adalah struktur Candi Gedog seperti yang ditulis Raffles?
"Bisa jadi begitu. Karena memang dugaan awal saya juga seperti itu. Sayangnya, di buku Raffles itu tidak ada foto candinya. Hanya memang dituliskan candi di Blitar ini cukup megah," kata arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Adi Nugroho kepada detikcom di lokasi, Kamis (5/9/2019).
Pada 1817, literatur yang tertulis di catatan Sir Thomas Stamford Raffles menyebut struktur Candi Gedog di Kota Blitar, Jawa Timur, ini terdiri atas batu bata.
![]() |
Gubernur Jenderal Inggris itu menyatakan takjub. Sebagian besar ornamen candi dibuat dari batu. Beberapa sisi candi masih dalam keadaan utuh. Tetapi bagian dasar pintu masuk atau tangga-tangganya telah terpisah. Raffles menyebut struktur candi yang terdiri atas batu bata dikerjakan dengan sangat menakjubkan.
"Di sini juga ditemukan benda-benda kuno. Di antara kota yang telah ditinggalkan itu dengan dinding-dinding dan alas dari batu yang menarik untuk dicatat," tulisnya dalam 'History of Java' (halaman 382).
Menurut Wicaksono, kemungkinan pada 1817 itu Raffles masih melihat bangunan megah ini utuh. Namun, pada 1901, bencana lahar Gunung Kelud meluluhlantakkan Kota Blitar, khususnya Candi Gedog.
"Berdasarkan tutur warga sebagai kearifan lokal, candi ini roboh ke selatan. Nah yang jadi pertanyaan, selatannya itu mana. Tengahnya yang mana. Setelah ekskavasi kalau kita menemukan fondasi, berarti benar apa yang dituturkan masyarakat. Tinggal kita bersama pemerintah membuktikannya. Jadi tidak sekadar katanya, jarene," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini