Gedung megah itu rencananya akan berdiri dengan 7 lantai. Asrama haji ini akan dilengkapi dengan miniatur ka'bah dan tempat untuk berlarian Sai Safa-Marwa, sebagai tempat untuk menasik dan tempat jemaah haji berkumpul, sebelum nantinya berangkat ke Surabaya dan lanjut ke Tanah Suci Mekkah.
Untuk proses pembangunan akan dilakukan secara beberapa tahap. Untuk tahap awal, akan selesai pada Desember 2019 mendatang.
"Kita hari ini selamatan (tasyakuran, red) peletakan batu pertama Pembangunan Asrama Haji Jember, (saat ini) tahap pertama yang akan dilakukan untuk 3 bulan pertama, dengan anggaran dari APBD Jember sebesar Rp 17.5 miliar dari pondasi hingga struktur tahap pertama," ujar Bupati Jember Faida usai melakukan simbolis peletakan baru pertama sebagai tanda dilakukan pembangunan gedung megah tersebut.
Pembangunan tahap pertama itu, direncanakan selesai Desember 2019 mendatang. "Kemudian pada Januari 2020, dilanjutkan tahap kedua dengan anggaran Rp 132 miliar. Itu untuk bangunan sampai lantai ketujuh. Kemudian nanti di perubahan anggaran (APBD) 2019 (Disiapkan anggaran) sekitar Rp 70 miliar, untuk interior, agar Asrama Haji ini bias juga berfungsi sebagai hotel transito, wisma atlet, wisma diklat, wisma daerah, dan memberikan manfaat maksimal," jelasnya.
Untuk tahap pertama juga akan disiapkan 440 tempat tidur yang berada di dalam 135 kamar. "Cukup untuk 1 kloter itu," ujarnya.
Pembangunan asrama haji ini, kata Faida, sesuai dengan komitmennya bersama dengan Presiden Jokowi, yang dulu pernah berkunjung ke Jember. "Untuk pembangunan asrAma haji menjadi tanggung jawab daerah, sementara untuk perpanjangan runway (Bandara Notohadinegoro), menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Untuk awal, selametan ini, bersama dengan 300 orang pekerja yang akan mengerjakan proyek ini," ujarnya.
Untuk akses jalan, maupun keamanan di lingkungan Asrama Haji ini, lanjut bupati wanita pertama di Jember itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan jajaran Polres Jember dan juga Kodim 0824 setempat.
"Untuk akses jalan, kita lengkapkan (komunikasi) dengan Polsek yang masih menjadi sub sector, dan Koramil yang masih menjadi Pos Ramil. Untuk nantinya kami harap bias berkembang, karena di sini nanti akan menjadi pusat keramaian dan pusat olahraga. Bahkan juga menjadi destinasi religi," ujarnya.
Faida menjelaskan, untuk target penyelesaian pembangunan asrama haji yang dilakukan secara bertahap itu, nantinya ditargetkan selesai dalam kurun waktu satu tahun. "Saya berharap 2021 bisa beroperasi dengan baik. Sehingga masyarakat perlu menyiapkan diri untuk kebutuhan jemaah haji, KBIH-KBIH mempersiapkan diri, karena kebutuhan untuk mendukung Jemaah haji dari catering, UMKM, kebutuhan Jemaah (lainnya) alat perlengkapan ibadah, oleh-oleh souvenir, saya berharap jadi pendongkrak ekonomi umat," ungkapnya.
Halaman 2 dari 2











































