"Ini untuk memecah kemacetan kendaraan bermotor yang melintas dari arah Pelabuhan Ketapang menuju ke Banyuwangi kota," ungkap Bupati Anas kepada wartawan, Sabtu (14/9/2019).
Penambahan trase ini, kata Anas, untuk konektivitas tol trans Jawa dengan bandara internasional Banyuwangi (BWX).
"Sehingga dengan adanya pintu tol kedua, nantinya kemacetan bisa terurai khususnya mempermudah akses bagi kendaraan bermotor yang akan menuju ke Bandara Banyuwangi," tambahnya.
Apalagi saat ini, kemacetan di kawasan pusat Kecamatan Rogojampi terus terjadi di setiap harinya. Menyusul banyaknya kendaraan yang akan menuju ke berbagai tempat wisata di wilayah Banyuwangi selatan.
Bupati Anas mengaku, jika pintu tol hanya terpusat di satu titik di area jalan lingkar Ketapang, maka bisa dibayangkan ke depan kemacetan kendaraan bermotor bisa terjadi mulai dari perempatan Sukowidi hingga ke area Pelabuhan Ketapang.
Selain itu, seiring dengan adanya pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi), Pemkab Banyuwangi juga mengusulkan pelebaran jalan dari Banyuwangi kota hingga ke wisata Grand Watu Dodol (GWD) dan juga ke Kalibaru.
Usulan tersebut dilayangkan secara tertulis oleh Bupati Anas ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
"Hanya dalam rentang waktu tidak sampai satu bulan, usulan itu sudah di setujui sehingga segera akan di kerjakan di lapangan," tutur Bupati Anas.
Dikatakan Bupati Anas, dengan adanya surat persetujuan tersebut, maka pelebaran jalan mulai dari Sukowidi hingga ke wisata GWD serta dari Banyuwangi kota ke Kalibaru, akan segera di laksanakan dalam waktu dekat ini.
"Pelebaran jalan ini sengaja dilakukan seiring dengan trafik kendaraan bermotor yang semakin tinggi dari Kalibaru menuju ke Banyuwangi, maupun dari arah Wongsorejo ke Banyuwangi kota," kata Bupati Anas.
"Sehingga dengan adanya pelebaran jalan ini diharapkan bisa mengurai kemacetan di sejumlah titik ruas jalan, utamanya disaat musim liburan atau akhir pekan," imbuhnya.
Pasalnya, dari pantauan dilapangan hampir setiap hari banyak wisatawan luar daerah maupun mancanegara yang berkunjung ke Banyuwangi. Khususnya saat liburan panjang, sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan arus kendaraan bermotor di berbagai ruas jalan.
"Untuk pelebaran jalan dari Sukowidi ke GWD nantinya berupa doubleway," ungkap Bupati Anas.
Dia mengaku, selain pelebaran jalan, pihaknya juga mengusulkan ke pemerintah propinsi agar Jalan Lingkar Selatan (JLS) segera tersambung dari Jember ke Banyuwangi. Sehingga nantinya, disaat di kawasan Gunung Gumitir terjadi kemacetan akibat adanya satu incident, maka sebagai alternatifnya kendaraan bermotor bisa melewati JLS tersebut.
"JLS yang belum tersambung antara jarak 16 hingga 23 KM untuk sampai ke Banyuwangi," pungkas Bupati Anas.
Tol Probowangi ini merupakan titik akhir dari jaringan tol Trans-Jawa dan menjadi tol terpanjang di Indonesia dengan panjang 171,90 kilometer, lebih panjang 56,15 kilometer dari jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang membentang 116,75 kilometer.
Selain terpanjang, dari sisi investasi pun, tol yang di kelola PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) ini juga mencatat rekor baru yakni senilai Rp 23,391 trilyun. Sehingga dengan penambahan panjang tol ini, otomatis juga nilai investasinya bertambah.
"Saya berharap, pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa menyetujuinya guna mengurai kemacetan di wilayah Banyuwangi kota," ujar Bupati Anas.
"Karena ini menyangkut soal tata ruang agar arus kendaraan bermotor tidak terjadi kepadatan," pungkasnya.
Tonton juga video Ada Razia, Pengendara Ini Tinggalkan Motor dan Lari ke Sawah:
(fat/fat)