Seperti yang dilakukan Purwanto, warga Lingkungan Kali Gesing, Desa Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Saat ini ia sedang bertahan di pengungsian. Menurutnya, suasana mencekam di Wamena membuat warga pendatang harus menyelamatkan diri.
"Ada yang tinggal di Kodim, di Polres, atau perumahan Polri. Di sini kerusuhan yang terjadi sudah sangat ekstrem," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (2/10/2019).
Mereka semua dicekam ketakutan, lanjut Purwanto. Di antara mereka, ada yang rumahnya dibakar massa. Ada juga yang menjadi korban kekerasan atau melihat peristiwa kekerasan.
Sejauh ini, data sementara yang disampaikan Purwanto, ada 31 warga Banyuwangi di Wamena. Mereka terdiri atas 10 orang asal Lingkungan Kali Gesing, 12 orang dari Kecamatan Sempu, 4 orang dari Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, dan 4 orang asal Kecamatan Kalibaru.
"Itu yang di Wamena, tapi belum semua. Belum lagi yang di penampungan di Jayapura," kata pria yang telah merantau selama 10 tahun di Bumi Cenderawasih, Papua, itu.
Menanggapi kabar tersebut, Pemkab Banyuwangi segera mengambil sikap. Selanjutnya akan dilakukan penjemputan terhadap warga Bumi Blambangan. Sembari menunggu proses pemulangan, dalam waktu dekat Pemkab mempersiapkan sejumlah bantuan sembako.
Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono mengatakan pihaknya telah mendata warganya yang saat ini berada di Wamena dan ingin dipulangkan. "Kami data, apakah mereka masih memiliki tempat tinggal atau tidak, masih memiliki sanak saudara yang dituju atau tidak," kata Mujiono.
"Hal tersebut penting kami lakukan agar ketika mereka pulang ke kampung halaman nanti, akan ada tempat yang langsung dituju," tambahnya.
Untuk proses pemulangan ini, Mujiono mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan dinas terkait. Mujiono menjelaskan, pemulangan warga Jawa Timur yang saat ini berada di Papua telah menjadi tanggung jawab Pemprov.
"Kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan provinsi. Karena provinsi sudah memiliki program untuk memulangkan," imbuhnya.
Karena itu, pemkab hanya akan menjemput di Surabaya untuk dibawa pulang ke Banyuwangi. Namun, dalam waktu dekat, pihaknya berencana mengirimkan bantuan berupa sembako kepada penduduk Banyuwangi yang tengah mengungsi di Wamena.
"Yang paling memungkinkan saat ini adalah mengirim bantuan berupa sembako. Mereka juga masyarakat kami. Bantuan sosial semacam ini wajib kami berikan," pungkasnya.
Halaman 2 dari 3