PMII Nganjuk Demo Sambil Kembalikan Karangan Bunga Kiriman Kapolres

PMII Nganjuk Demo Sambil Kembalikan Karangan Bunga Kiriman Kapolres

Sugeng Harianto - detikNews
Selasa, 01 Okt 2019 17:15 WIB
PMII Nganjuk Demo Sambil Kembalikan Karangan Bunga Kiriman Kapolres
Demo mahasiswa di Nganjuk (Sugeng Harianto/detikcom)
Nganjuk - Meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara, membuat mahasiswa di Nganjuk tergerak menggelar aksi solidaritas. Sekitar 60 anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Nganjuk mendatangi mapolres setempat.

Para mahasiswa mengembalikan karangan bunga ucapan dukacita untuk dua mahasiswa Kendari yang tewas, Immawan Randy dan Yusuf Kardawi. Karangan bunga yang dikembalikan merupakan kiriman dari Kapolres Nganjuk.

Mahasiswa merasa tidak memerlukan karangan bunga. Mereka hanya menuntut keadilan atas tewasnya Randy dan Yusuf. Randy tewas dengan luka tembakan. Sedangkan Yusuf menjadi korban tindakan represif polisi.


"Kita tidak butuh karangan bunga, kita butuh keadilan untuk sahabat Randy," teriak salah satu peserta aksi dalam orasinya, Selasa (1/10/2019) sore.

Tidak hanya berorasi, sejumlah mahasiswa juga membawa berbagai poster yang berisi seabrek tuntutan mereka. Beberapa di antaranya bertulisan 'Setop Tindakan Represif kepada Mahasiswa', 'Setop Kekerasan Terhadap Mahasiswa', dan 'Adili Pelaku Penembakan terhadap Mahasiswa'.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa sempat kesal karena tidak kunjung ditemui Kapolres Nganjuk. Mereka sempat berusaha masuk ke halaman, namun dihalau petugas yang berjaga.

Ketua PC PMII Kabupaten Nganjuk Novitasari menyampaikan tujuan demo tersebut. Menurutnya, mereka ingin menuntut keadilan atas tewasnya Randy dan Yusuf. PMII mendukung polisi mengusut tuntas secara transparan dan objektif terkait kasus tersebut.

"Yang jelas, PMII mengembalikan karangan bunga yang diberikan Polres beberapa hari lalu. Kita tidak butuh karangan bunga. Kita butuh keadilan untuk sahabat Randy. PC PMII Nganjuk, Aliansi BEM, dan Polres Nganjuk harus mendukung pengusutan secara tuntas dan objektif untuk kasus kematian mahasiswa dari UHO," ujarnya.


Karangan bunga yang dikembalikan diterima langsung Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto. Handono berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa ke pimpinan Polri di Jakarta.

"Terima kasih. Intinya, kami akan menyampaikan aspirasi mahasiswa semua ke pimpinan Polri," ujar Handono di hadapan mahasiswa.

Sebelum berorasi, mereka juga menggelar long march sekitar 200 meter dari depan Terminal Nganjuk sampai Mapolres. Massa membubarkan diri sekitar pukul 15.00 WIB, yakni setelah Handono menerima pengembalian karangan bunga yang dikirim polisi pada Minggu (29/9). Ia juga menandatangani pernyataan sikap yang berisi permintaan mahasiswa untuk mengusut tuntas kasus kematian Randy.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait