"Tujuan utama pertemuan ini adalah silaturohmi dengan mengajak kerja sama dengan teman-teman PMII UTM. Menyikapi kejadian aksi di Kendari sampai ada korban meninggal dunia, atas nama pribadi ikut prihatin dan belasungkawa sedalam- dalamnya," kata Rama saat di sekretariat PMII di Kamal, Bangkalan, Sabtu (28/9/2019).
Dalam pertemuan dengan mahasiswa itu, Rama menegaskan, setiap pengamanan aksi unjuk rasa (unras), polisi dilarang memakai senjata api baik menggunakan peluru karet maupun tajam. Sebab, hal itu merupakan instruksi langsung dari Kapolri.
"Setiap pam aksi unras perintah Kapolri sudah jelas anggota dilarang membawa senjata api dan tidak boleh ada anggota yang memakai peluru karet dan peluru tajam. Kami juga siap menerima kritik dan saran yang bagus untuk menjaga situasi tetap kondusif di wilayah Bangkalan," terang Rama.
"Kami berharap semua elemen masyarakat, mahasiswa dan tokoh ulama bekerja sama untuk menjaga situasi Kabupaten Bangkalan tetap kondusif," Rama menegaskan lagi.
Sementara itu, Ketua komisariat PMII UTM Bayhaqi menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan pertemuan dengan Kapolres Bangkalan dan jajarannya. Ia mengaku siap menjaga wilayah Bangkalan tetap kondusif bersama-sama dengan pihak Polres Bangkalan.
"Terima kasih banyak atas kunjungan Pak Kapolres Bangkalan ke sekretariat komisariat PMII UTM. Kami komisariat PMII UTM siap mendukung dan akan selalu berkerja sama dengan polres Bangkalan. Semoga hubungan baik PMII Bangkalan dengan Polres Bangkalan terus terjalan dengan baik," tutur Bayhaqi.
Menurutnya, PMII saat ini belum menentukan sikap usai peristiwa demo rusuh yang menyebabkan meninggalnya dua mahasiswa yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Hal itu karena korban mahasiswa bukan anggota atau kader dari PMII.
"Kami belum menentukan sikap apakah akan aksi atau tidak masih perlu dikaji dikarenakan korban bukan kader dari PMII," tandasnya.
Selain di sekretariat PMII, Kapolres Bangkalan juga bersilaturahmi dan mengucapkan bela sungkawa ke mahasiswa di sekretariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bangkalan di perumahan Telang Indah, Kamal.
"Kami berpesan kepada teman-teman IMM, jangan mudah terprovokasi. Dan apabila dalam melaksanakan aksi damai atau unjuk rasa, agar dilaksanakan secara tertib, sesuai prosedur dan tidak mengganggu ketertiban umum," ujar Kapolres Rama.
Sementara itu, Sekjen IMM Bangkalan Imawan Rifaldi mengucapkan terima kasih atas kunjungan kapolres ke komisariat IMM Bangkalan.
"Apabila IMM melaksanakan aksi damai atau unjuk rasa, tidak akan anarkis. Apabila ada yang berbuat anarkia, itu bukan dari IMM. Karena kami punya slogan, IMM anggun dalam moral unggul dalam intelektual," ujar Imawan.
Pada kesempatan itu, selain menggelar pertemuan, Kapolres Bangkalan juga mengirimkan karangan bunga. Karangan bunga tersebut dimaksudkan sebagai rasa bela sungkawa kepada mahasiswa yang menjadi korban selama aksi unjuk rasa. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini