Bentangan spanduk dan aneka poster yang berisi aneka tuntutan mahasiswa terhampar di seberang jalan gedung parlemen Tulungagung. Beberapa tulisan poster dan spanduk itu antara lain, hilangnya kedaulatan rakyat, ambruk negaraku nuruti angen-angenmu #saveDPR, DPR turu negoro aman DPR tangi ngrusaki tatanan, serta berbagai poster lainnya.
Dalam aksi ini mahasiswa turut serta membawa sebuah sangkar yang berisi ayam. Di samping sangkar terdapat tulisan yang berisi sindiran atas pasal kontroversial dalam RUU KUHP. "Ayam peliharaan kau permasalahkan, ayam kampus kau pelihara".
Salah seorang peserta aksi, Mohammad Lukman Hakim mengatakan demontrasi kali ini merupakan aksi lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa. Mereka melakukan aksi secara maraton sejak Kamis kemarin selama 24 jam penuh.
"Rencananya akan kami lakukan sampai tanggal 30 September atau bersamaan dengan berakhirnya masa kerja DPR yang sekarang," kata Lukman, Jumat (27/9/2019).
Aksi yang dijalankan secara bergiliran oleh 20 mahasiswa ini memiliki strategi yang berbeda dengan unjuk rasa bersuara lantang pada umumnya. Mereka justru menyuarakan aspirasi dengan lirih, melalui bernyanyi, teaterikal serta membeber sejumlah poster berisi tuntutan.
"Tuntutan utama kami tetap sama dengan kawan-kawan kemarin, yakni menyoal pasal-pasal kontroversial dalam RUU KUHP serta upaya pelemahan KPK melalui revisi UU KPK," ujarnya.
Demonstrasi lirih ini menjadi perhatian para pengguna jalan termasuk sejumlah pelajar yang bersekolah tidak jauh dari lokasi aksi.
Simak juga video "Eks KSAL Dipanggil Pomal, Dianggap Jadi Mentor Demo di Mabes TNI":
(iwd/iwd)