Curhat Warga Surabaya Soal Air PDAM yang Tak Mengalir Hingga 2 Bulan

Curhat Warga Surabaya Soal Air PDAM yang Tak Mengalir Hingga 2 Bulan

Titania Dewanti - detikNews
Jumat, 20 Sep 2019 19:03 WIB
Jeriken-jeriken yang digunakan warga untuk membeli air/Foto: Titania Dewanti
Surabaya - Warga Surabaya di Gang Kembang Turi, Tambak Asri, Krembangan harus membeli air per jeriken untuk kebutuhan sehari-hari karena air PDAM mati. Itu mereka lakukan kurang lebih selama 2 bulan terakhir.

"Memang di sini tidak masalah. Tapi warga Gang Tambak Dalam sampai Gang Kembang Turi itu yang kesulitan sekali. Mereka sudah ada masalah air PDAM sejak dua bulan lalu. Ada berita kalau sebulan ya, tapi nyatanya hampir dua bulan," ujar salah seorang warga, Sukama kepada detikcom, Jumat (20/9/2019).

Kemudian salah seorang warga Kembang Turi, Email membenarkan jika air PDAM sudah mati dalam dua bulan terakhir. "Aktivitas tentu terganggu. Akhirnya harus beli per jeriken. Satu harganya Rp 1 ribu. Lumayan juga jaraknya agak jauh dari rumah. Tiap hari akhirnya harus beli untuk mandi apalagi nyuci gitu," kata Email.


"Tiap hari semua warga beli ke sana, punya warga juga. Kalau pagi saya bantu suami buat bawa dari sana. Sorenya suami yang membeli sendiri terus dibawa pulang," tambah Email.

Menurut Email, keluarganya membutuhkan 5 jeriken air untuk pagi dan 5 jeriken untuk sore. Air yang dibeli digunakan untuk memasak, mandi, salat dan mencuci. Di rumah, ia tinggal bersama suami, anak dan cucunya.

Ia menambahkan, sebelumnya warga tidak mendapatkan pemberitahuan dari PDAM soal akan matinya aliran air. Warga masih sabar menunggu karena ada informasi air PDAM kan segera mengalir kembali.

"Awalnya tiba-tiba mati aja, terus nyala pas tengah malam. Terus dibilang di berita kalau mati sampai 3 hari. Setelah 3 hari, diberitahu 3 hari lagi, begitu terus. Tapi semakin ke sini, tetap mati terus 24 jam," tambahnya.

Soal penyebab matinya aliran air PDAM tersebut, Email mengaku tidak tahu. Ia hanya mendengar spekulasi bahwa penyebabnya yakni masalah pipa.


Detikcom kemudian mencoba konfirmasi pada pihak PDAM. Manajer Humas PDAM Surabaya, Adi Nugroho kemudian mengatakan penyebab tidak mengalirnya air ke Gang Kembang Turi.

"Jadi tidak ada pemadaman. Penyebabnya ada penurunan tekanan pipa di kawasan Kalianak. Jadi dari PDAM tidak ada pemadaman," ujar Adi.

Adi menambahkan, PDAM sudah melakukan pemeriksaan ke titik-titik di mana air PDAM mati. Selain itu, PDAM juga sudah menemukan solusi untuk masalah tersebut.

"Kami sudah melakukan tindakan untuk koneksi pipa dari daerah yang airnya lancar ke daerah yang airnya mati. Jadi sementara solusi jangka pendek seperti itu. Dan juga akan kami kirimkan tangki air secara gratis ke daerah-daerah yang airnya mati itu," ujar Adi

Adi juga menambahkan bahwa PDAM membuat agenda untuk diskusi bersama Kepala RW beserta tokoh-tokoh masyarakat untuk meminta izin. Selain itu, Adi mengatakan bahwa PDAM juga telah merencanakan solusi jangka panjang.

"Kami akan adakan pertemuan dengan Kepala RW dan tokoh-tokoh masyarakat perihal izin. Untuk saat ini kami bisa melakukan dengan cara koneksi pipa tadi dan juga mengirimkan tangki-tangki air gratis ke lokasi. Solusi jangka panjang yaitu kami akan lakukan penambahan jaringan di lokasi yang airnya mati agar tidak ada penurunan tekanan pipa lagi," tambahnya.


Adi juga menyampaikan soal kemungkinan air akan segera mengalir seperti sedia kala. Ia menargetkan akhir pekan ini air PDAM sudah kembali bisa melayani warga Gang Tambak Dalam sampai Gang Kembang Turi.

"Jadi kami akan lakukan pengiriman tangki-tangki air gratis hari ini dan pengerjaan untuk koneksi pipa ini besok atau hari Minggu, pokoknya minggu ini. Biasanya kalau dilakukan koneksi pipa, pasti air langsung bisa nyala," pungkas adi.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Berita Terkait