Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono menjelaskan, dari 60,5 hektare itu, ada hutan lindung yang terbakar, tepatnya hutan lindung di Gunung Kamping, Ponorogo.
"Ada yang hutan lindung juga yang terbakar. Ada pula hutan yang biasa juga," kata Budi kepada detikcom saat dimintai konfirmasi, Rabu (18/9/2019).
Budi menambahkan kebakaran lahan dan hutan pada 2019 ini akan terus melonjak. Pasalnya, pada 2018 luas lahan yang terbakar sekitar 166,3 hektare.
"Untuk kebakaran di Kabupaten Ponorogo, selain faktor alam, juga karena faktor manusia," terang dia.
Menurutnya, luas lahan yang terbakar mencapai 3 hektare yang banyak ditumbuhi tanaman jati hingga kayu putih.
"Kalau hutan lindung yang terbakar ada 3 hektare," jelasnya.
Dia mengatakan, selain karena faktor alam, kebakaran di Kabupaten Ponorogo terjadi lantaran faktor manusia. Dia mengatakan, dari laporan yang ada, penyebabnya ada yang sengaja membakar daun kering di lahan.
"Ada yang sengaja membakar. Lalu ditinggal atau sengaja tidak dimatikan. Katanya bisa buat pupuk. Tapi kan ini ada angin dan panas. Api kemudian merembet," pungkasnya. (fat/fat)