Getuk merupakan jenis makanan ringan yang dibuat menggunakan bahan utama ketela pohon atau singkong dengan cita rasa manis. Total ada 2.710 porsi getuk dan 3.700 takir plontang yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Acara bagi-bagi getuk itu sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki dari Tuhan.
"Dipilih jumlah 579 karena bertepatan dengan usia Desa Golan," kata Kades Golan Sujari kepada detikcom, Kamis (12/9/2019).
Menurutnya, kirab getuk tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar. Selain untuk memperkenalkan produk unggulan desa, acara ini untuk mempererat tali silaturahmi warga.
"Dengan kegiatan ini, warga akan semakin raket (erat) tali silaturahmi," terangnya.
Ketua panitia acara, Sumani, menambahkan warga mempersiapkan kirab tersebut selama seminggu terakhir. Ketela, yang merupakan bahan utama pembuatan getuk, diperoleh warga dari beberapa desa sekitar.
"Ketela yang dipakai jenis ketela ketan yang manis dan enak dimakan," ujarnya.
Baca juga: Tiga Pusaka Ponorogo Dikirab Jelang 1 Suro |
Bagi Sumani, Festival Golan diharapkan mampu mengangkat UKM yang ada di desa tersebut. Bukan hanya getuk, tapi juga potensi yang lain. Ada grontol, jongkong, sate ayam, dan rujak petis.
"Arak-arakan tumpeng getuk berangkat dari depan balai desa menuju lokasi Jalan Srikaton, lokasi makam Ki Honggolono. Beliau ada penyebar agama Islam di Ponorogo, yang makamnya berada di sini dan tetap dirawat oleh warga sekitar," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini