Ratusan Warga Berebut Tumpeng di Puncak Perayaan Hari Jadi Trenggalek

Ratusan Warga Berebut Tumpeng di Puncak Perayaan Hari Jadi Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2019 17:43 WIB
Ratusan warga berebut tumpeng/Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek - Puncak peringatan Hari Jadi ke-825 Trenggalek dimeriahkan serangkaian prosesi adat Jawa. Acara ditutup rebutan tumpeng agung, aneka hasil bumi dan jajanan pasar.

Ratusan masyarakat yang telah menunggu di depan Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek langsung menyerbu tumpeng agung, setelah rangkaian prosesi selesai digelar. Warga saling berebut aneka lauk pauk serta nasi tumpeng yang disediakan.

"Harapannya semoga Trenggalek semakin maju lagi. Ini ikut rebutan tumpeng semoga dapat keberkahan," kata salah satu warga, Winarti, Sabtu (31/8/2019).


Rangkaian upacara peringatan Hari Jadi Trenggalek diawali dengan kirab pusaka kabupaten. Yakni dua Tombak Korowelang, Songsong Tunggul Praja, Songsong Tunggul Naga, Panji lambang kabupaten dan Parasamya Purna Karya Nugraha.

Kirab pusaka dikakukan mulai dari Desa Kamulan, Kecamatan Durenan hingga pusat kota. Sampai di dalam kota, kirab pusaka dilengkapi dengan barisan prajurit Keraton Yogyakarta, arak-arakan tumpeng agung, air suci dari 14 mata air, kereta kencana, serta iring-iringan foto para bupati yang pernah memimpin Trenggalek.

Tradisi tahunan ini kental dengan adat Keraton Yogyakarta. Bahkan prajurit dan kereta kencana dihadirkan langsung dari Yogyakarta.

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan, di Hari Jadi ke-825 pihaknya berharap ekonomi daerah selatan Jawa Timur khususnya wilayah Trenggalek semakin tumbuh pesat. Hal ini sejalan dengan cita-cita pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menyetarakan pesisir selatan dengan utara Jawa.

"Harapannya selatan semakin tumbuh. Kami juga kerjasama dengan pemerintah serta Keraton Yogyakarta demi mendukung terwujudnya poros selatan Jawa," ujar Arifin.


Pihaknya mengklaim telah melakukan berbagai program untuk memajukan Trenggalek sejak bersama bupati sebelumnya Emil Elestianto Dardak. Salah satunya adalah Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak). Kemudian pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik di pesisir selatan serta berbagai kegiatan lain.

Ia menjelaskan, dalam prosesi tahun ini pihaknya menghadirkan tumpeng agung serta air suci dari 14 mata air yang ada di 14 kecamatan. "Tumpeng agung sebagai simbol ketahanan pangan, dengan harapan masyarakat Trenggalek tidak ada yang mengalami paceklik atau kekurangan pangan," imbuh Arifin.

Sementara itu, 14 air kendi yang diambil dari mata air di 14 kecamatan sebagai simbol dan harapan agar Trenggalek ke depan tidak lagi mengalami kekeringan. Terlebih saat kemarau panjang seperti saat ini.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.