Belarusia Tertarik Kerja Sama Hasil Pengolahan Laut dengan Jatim

Belarusia Tertarik Kerja Sama Hasil Pengolahan Laut dengan Jatim

Hilda Meilisa - detikNews
Senin, 12 Agu 2019 19:59 WIB
Saat Gubernur Khofifah temui dubes Belarusia (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya - Belarusia tertarik bekerja sama terkait hasil pengolahan laut dengan Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indar Parawansa pun menyambut baik peluang kerja sama ini.

Terlebih, negara pecahan Uni Soviet ini tidak memiliki wilayah laut. Kerja sama ini dinilai potensial dan dapat meningkatkan nilai ekspor Jatim ke Belarusia.

"Republik Belarusia tidak memiliki wilayah laut. Sehingga mereka tertarik kerjasama di sektor olahan hasil laut terutama adalah tuna dan salmon," kata Khofifah saat menerima Duta Besar Belarusia H. E. Valery Kolesnik di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (12/8/2019).

Tak hanya itu, Khofifah menyebut potensi besar menyuplai tuna ke Belarusia cukup besar. Karena di Malang Selatan, tepatnya di Sendang Biru termasuk penyuplai tuna terbesar di Indonesia.

"Bagaimana kalau Belarusia ambil ikan tuna dari Sendang Biru. Pengolahan bisa dilakukan di areal Surabaya Industial Estate Rungkut (SIER) sehingga dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak," imbuh Khofifah menawarkan.


Selain itu, untuk industri pengolahan hasil laut, Jatim memiliki perusahaan pengolahan yang cukup advance. Salah satunya berada di Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Khofifah menyebut di SIER masih tersedia beberapa area yang siap untuk digunakan sebagai industri pengolahan. Termasuk olahan ikan.

"Jadi kalau Belarusia mau invest dalam waktu dekat bisa ke SIER," lanjutnya.

Tak lupa, Khofifah juga mempromosikan titik-titik wisata potensial yang ada di Jawa Timur. Seperti blue fire di Banyuwangi yang hanya ada dua di dunia.

"Kita punya Bluefire, ini hanya ada dua di dunia, satu di Iceland, satu di Ijen. Kalau di Iceland katanya jarang muncul tapi kalau di Ijen hampir tiap dini hari muncul, lalu dilanjutkan ke Bromo," tambah Khofifah.


Menurut Khofifah, promosi ke duta besar sangat penting. Hal ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Jatim, terlebih dari Belarusia dan Eropa Timur.

"Dubes atau diplomat memiliki jaringan yang luas. Melalui jaringannya beliau, kita berharap promosi wisata dan kerjasama antar negara dapat kita bangun lebih luas. Belarusia dikenal negara yang memiliki teknologi alutsista yang canggih. Saya rasa banyak hal yang bisa kita bangun kerjasama," pungkas Khofifah. (hil/iwd)
Berita Terkait