Kepala Bidang Media dan Humas PSHT Cabang Banyuwangi, Ali Nurfatoni mengatakan, aksi ini muncul lantaran dipicu dengan lambannya penanganan kasus yang dilaporkan ke pihak kepolisian. Sehingga anggota peguruan silat melakukan sweeping. Namun para petinggi perguruan silat cabang Banyuwangi sudah sepakat dengan aparat kepolisian untuk menjaga keamanan dan kondusifitas Banyuwangi.
"Pimpinan PSHT menyerukan semua anggota untuk menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib dan tetap mengawal segala proses. Pihak kepolisian susah serius menangani masalah ini. Terbukti sudah ada yang ditangkap. Ini bukti keseriusan pihak kepolisian," ujarnya kepada detikcom, Jumat (9/8/2019).
Pihaknya menyayangkan adanya aksi gerakan yang melakukan tindakan yang anarkis. Meski diakuinya, tindakan itu sebenarnya adalah aksi solidaritas persaudaraan para anggota perguruan silat.
"Ada saudara kita dari Jember datang ke Banyuwangi. Sebenarnya kemarin juga ada yang dari Situbondo yang datang. Kami mencoba menghalau dan kembali saat sudah sampai Kecamatan Wongsorejo," tambahnya.
Sementara terkait dengan aksi yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat, kata Toni, pihaknya mengaku turut prihatin. PSHT akan segera melakukan musyawarah terkait dengan kejadian yang terjadi selama 3 hari ini.
Kami sampaikan bahwa kita tak ingin berbuat anarkis, tidak mau berbuat onar. Kita prihatin jika ada kerusakan menimpa warga. PSHT akan segera melakukan musyawarah terkait dengan yang terjadi beberapa hari terakhir. Kira ingin jalan yang terbaik bagi PSHT dan kalangan umum," pungkasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini