Dalam sidak tersebut, petugas pertama kali menanyakan Suket Kesehatan hewan kurban dari daerah asal ternak. Selanjutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan beberapa hewan kurban yang disediakan pedagang.
"Seperti tadi, peternak sapi dari probolinggo sudah menunjukkan surat kesehatan. Tapi apabila tidak bisa menunjukkan Suket kesehatan dari daerah asal akan kami tolak masuk Sidoarjo," kata Bambang Erwanto, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, saat melakukan sidak hewan kurban di Jalan Lingkar Timur Sidoarjo. Bersama Kanwil DP3 Provinsi Jawa Timur, Kamis (8/8/2019).
Hal itu dilakukan, kata Bambang, untuk mencegah penularan penyakit hewan dari daerah luar, yang akan masuk ke wilayah Sidoarjo. Selain itu ternaknya juga bisa dipertanggung jawabkan artinya bukan ternak hasil curian.
"Karena yang namanya penularan penyakit hewan, tidak pandang bulu. Dari luar daerah Sidoarjo pun bisa. Jadi bukan memusuhi atau mempersulit para pedagang, tapi demi menegakkan peraturan," tambah Bambang.
Untuk mengantisipasi hewan agar tidak terjangkit penyakit menular, pihaknya sudah mengerahkan sebanyak 186 petugas pengawasan kesehatan hewan di Kabupaten Sidoarjo. Pengawasan ketat dilakukan agar tidak ada alasan bagi pedagang menjual hewan ternak berpenyakit.
"Petugas tidak dipungut biaya alias gratis. Jadi jangan ada alasan macam-macam," tambahnya.
Dia menjelaskan, apabila diketahui pedagang hewan kurban tidak memiliki surat, maka petugas tidak segan-segan melarang menjual hewan kurban di wilayah Sidoarjo. Hal itu dibuktikan dengan pengecekan yang dilakukan saat ini. Belasan hewan kambing yang tidak memiliki surat kesehatan, dikembalikan ke daerah asal.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Sidoarjo khususnya agar tidak membeli hewan kurban yang tidak memiliki surat kesehatan, jangan membeli hewan yang tidak ada suratnya," tandas Bambang.
Sementara Edi (32) warga Prasung Buduran mengaku sudah tujuh kali jualan hewan kurban jenis sapi. Setiap musim penjualan hewan kurban ini pihaknya mendapatkan untung yang cukup lumayan. Tahun ini berharap keuntungannya meningkatkan dibanding tahun lalu.
"Ada aturan setiap hewan kurban harus disertai suket kesehatan itu sudah sejak dulu. Kami sangat setuju adanya aturan tersebut, selain juga menguntungkan pedagang lokal," tandas Edi.
Tonton Video Showroom Unik di Ponorogo, Kambing Kurban Dimanjakan Bagai di Salon:
(fat/fat)











































