Kasat Lantas Polres Lamongan AKP Argya Satriya Bhawana mengatakan, selain berkoordinasi dengan PT KAI, terutama dengan Daops 8, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Petrokimia Gresik.
Kasat Lantas menuturkan hasil koordinasi dengan Daops 8 diketahui perjalanan kereta api tidak mengalami gangguan karena bisa dialihkan ke jalur rel lain.
"Kami juga berkoordinasi dengan PT Petrokimia karena ini ada juga pipa air milik PT Petrokimia yang berada di bawah truk," kata Argya kepada wartawan, Kamis (8/8/2019).
Dia mengatakan polisi hingga kini masih di lokasi kejadian sambil menunggu proses evakuasi truk. Rencananya, kata dia, pihaknya akan mendatangkan crane agar proses evakuasi bisa dilakukan secepatnya.
"Evakuasi bangkai truk akan menggunakan crane karena ada beberapa bagian truk yang nanti mungkin bisa dilihat oleh operator crane," terangnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di dua ruas jalan yang ada di jalur poros ini hingga saat ini masih lancar dan tidak ada kemacetan. "Kami mendatangkan crane dari Gresik karena di Lamongan tidak ada crane," tuturnya.
Truk trailer menabrak marka jalan hingga menerobos masuk rel KA. Kecelakaan di jalan raya Desa/Kecamatan Pucuk, Lamongan diduga terjadi karena sopir mengantuk.
Dari informasi yang dihimpun, truk trailer dengan nopol B-9339-BEH itu dikemudikan Gianto, warga Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Jember. Truk nangkring di atas pipa air dengan bagian kepala menjorok ke rel KA di tepi jalur poros nasional Lamongan-Babat.
Akibat kecelakaan itu, sejumlah perjalanan KA terganggu dan harus dialihkan di jalur selatan. Saat ini juga petugas KAI masih berusaha mengevakuasi badan truk yang masih nangkring di rel KA. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini