Puluhan orang berseragam haji itu melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim pada Senin (5/8) pukul 23.00 WIB. Warga yang berasal dari beberapa daerah di Jatim ini merasa tertipu karena tak jadi berangkat haji.
Sebelumnya, para jemaah ini telah datang ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Sukolilo. Namun mereka tidak masuk ke AHES, melainkan diajak keliling di daerah Sukolilo.
Kapolsek Sukolilo Kompol Bunari mengatakan, pihak kepolisian telah mendapatkan laporan adanya calon jemaah haji yang menjadi korban penipuan. Namun banyaknya korban dari luar daerah Surabaya membuat dirinya menyarankan untuk melapor ke Polda Jatim.
Bunari menambahkan, 59 orang yang mengaku menjadi korban penipuan telah terdaftar sebagai calon jemaah haji di Kementerian Agama. Tapi tidak dijadwalkan berangkat tahun ini. Nahas mereka tergiur dengan tawaran berangkat tahun ini sehingga bersedia menyerahkan sejumlah uang.
"Dari data yang ada, 59 orang ini sebenarnya sudah terdaftar di Kementerian Agama. Tapi karena pelaku ini meminta sejumlah uang untuk memberangkatkan haji dengan cepat atau tahun ini maka banyak korban menyerahkan sejumlah uang kepada seseorang," kata Bunari di Surabaya, Selasa (6/8/2019).
Kini, seluruh korban telah melaporkan penipuan yang dialami ke Polda Jatim. Pihak Polsek Sukolilo juga menemani korban untuk melapor.
"Di sini kami hanya mengantarkan korban saja ke Polda Jatim untuk melaporkan kejadian tersebut," pungkasnya.
Tonton video Penuh Sesak Umat Muslim Dunia di Masjidil Haram:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini